Selasa 07 Nov 2023 12:07 WIB

Tanggapi Isu Kesehatan Mental, Diskusi Pandawa Ganjar Hadirkan Psikolog

Kecemasan menjadi masalah gangguan mental yang paling lazim.

Kegiatan diskusi bertemakan emotional management for everyday life di Sleepless Project Pleburan, Semarang, Jawa Tengah.
Foto: Dok. Web
Kegiatan diskusi bertemakan emotional management for everyday life di Sleepless Project Pleburan, Semarang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – Menanggapi isu kesehatan mental yang saat ini sedang terjadi, sukarelawan Pandawa Ganjar menggelar kegiatan diskusi yang bertemakan “emotional management for everyday life”, di Sleepless Project Pleburan, Semarang, Jawa Tengah.

Koordinator Wilayah Pandawa Ganjar Jawa Bali, Haldoko Danantyas Subandoro mengatakan, sasaran peserta pada kegiatan kali ini adalah para mahasiswa dari berbagai universitas dan pemuda yang ada di Semarang.

Baca Juga

“Kami menghadirkan psikolog profesional yang masih muda juga agar bisa lebih dekat dengan audience yang merupakan mahasiswa. Harapannya, dengan kami menyelenggarakan kegiatan ini para peserta dapat lebih terbuka dan aware terhadap kesehatan mental mereka,” tutur Danan, seperti dinukil pada Selasa (7/11/2023). 

Danan menyebut antusias para peserta dalam kegiatan kali ini sangat tinggi. Itu karena, kegiatan yang diselenggarakan memang dibutuhkan oleh generasi muda.

“Di setiap menyelenggarakan kegiatan kami awali dengan riset apa yang dibutuhkan masyarakat. Maka saat kami menggelar kegiatan tentang kesehatan mental maka maka mendapat antusias sangat tinggi, apalagi tujuannya baik,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, salah satu peserta Ghina Khansa menilai kegiatan yang diselenggarakan Pandawa Ganjar sangat menarik dengan pemateri yang memang profesional.

“Menarik apalagi materinya sangat cocok di era sekarang tentang kesehatan mental. Di sini kita jadi termotivasi dan sama-sama belajar bagaimana cara mengatur emosi,” kata Ghina.

Ghina pun mendukung kegiatan serupa dapat diadakan kembali agar dapat memperluas ilmu, pengetahuan, serta cara memanajemen diri menjadi lebih baik.

“Tadi aku banyak tanya juga, bagaimana tentang menyikapi teman yang mendiagnosa sendiri, dan lainnya. Semoga kegiatan bermanfaat ini dapat diadakan kembali ke depannya,” kata dia. 

Seperti dinukil dari Antara, Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) telah menyatakan kesehatan mental remaja perlu dijaga dengan aktivitas yang seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjaga kesehatan secara fisik dan juga mental diperlukan aktivitas yang balance, seimbang, baik di sekolah maupun ketika di rumah. 

Data Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) 2022 menunjukkan, satu dari tiga remaja yang berusia 10–17 tahun, atau 15,5 juta remaja Indonesia memiliki satu masalah kesehatan mental. Jumlah itu setara dengan 34,9 persen dari total remaja di Tanah Air.

Dari data tersebut, kecemasan menjadi masalah gangguan mental yang paling lazim yakni 26,7 persen di kalangan remaja usia 10-17 tahun di Indonesia, kemudian di susul masalah terkait pemusatan perhatian 10,6 persen, depresi 5,3 persen, masalah perilaku 2,4 persen, serta stres pascatrauma 1,8 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement