REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen DPP Partai Gerindra Andy R Wijaya mengomentari sindiran yang ditujukan kepada Prabowo Subianto lantaran tidak memiliki istri. Ia mengatakan, banyak presiden di dunia ini yang berstatus duda.
Untuk itu, ia menekankan, masyarakat tidak perlu heran jika ada capres atau cawapres yang berstatus duda maju di Pilpres 2024. Bahkan, Andy mengingatkan, Indonesia pernah memiliki presiden tidak bisa melihat.
"Jadi, jangan heran, Mas, di dunia ini presiden duda ini banyak, Vladimir Putin juga duda, jangankan duda, Indonesia ini bikin presiden buta pun tidak masalah, tanda tangan saja bisa," kata Andy, Ahad (22/10).
Hal itu disampaikan Andy saat memberi sambutan dalam Deklarasi Nasional Posko Nasional Prabowo. Dilaksanakan di Barocks Cafe, Jakarta Selatan, dan dihadiri juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Andy berpendapat, status duda yang dimiliki Prabowo merupakan hal kecil yang bukanlah merupakan masalah, sehingga tidak perlu dipermasalahkan. Ia menilai gagasan merupakan hal yang perlu dikedepankan dari capres.
"Sebagaimana Pak Prabowo sampaikan ke kami kami, kita kita, gagasan yang dikedepankan, jangan ngomongin soal yang kecil kecil," ujar Andy.
Menurut Andy, status duda yang dimiliki Prabowo merupakan masa lalu. Sedangkan, untuk capres-cawapres seharusnya yang perlu dilihat apa pandangan mereka tentang masa depan, masa depan bangsa dan negara.
"Gagasan ke depan, legacy apa yang ditinggalkan, artinya apa yang akan dibikin, harusnya kayak gitu," kata Andy.
Sambutan Andy disampaikan setelah Posko Nasional Prabowo melaksanakan deklarasi untuk memenangkan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Posnas disebut terdiri dari aktivis-aktivis yang murni mendukung Prabowo.
Dalam sambutannya, jubir Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyampaikan salam dari Prabowo yang sedang di luar kota. Serta, mewakili DPP Partai Gerindra yang berhalangan hadir untuk menyaksikan deklarasi dukungan.
"Terima kasih, salam dari Pak Prabowo," ujar Dahnil.