Rabu 18 Oct 2023 14:22 WIB

Apakah Jokowi Dukung Ganjar atau Prabowo? Puan: Saya Juga Mau Tahu Jawabannya

Ketua DPP PDIP Puan Maharani juga ingin tahu Jokowi dukung Ganjar atau Prabowo.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Jokowi didampingi Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Ketua DPP PDIP Puan Maharani juga ingin tahu Jokowi dukung Ganjar atau Prabowo.
Foto: Dok Rusman/Biro Pers Sekretariat
Presiden Jokowi didampingi Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Ketua DPP PDIP Puan Maharani juga ingin tahu Jokowi dukung Ganjar atau Prabowo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani memahami ketidakhadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pendeklarasian pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Menurut PDIP, tugas negara tersebut memanglah lebih penting.

"Jadi, kami memahami ketidakhadiran atau ketidakbisaan hadirnya Bapak Jokowi pada pengumuman capres-cawapres pada kesempatan ini. Karena ada tugas yang lebih penting yang harus dikerjakan oleh Bapak Presiden," ujar Puan di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Baca Juga

Ditanya, apakah dukungan Jokowi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 kepada Ganjar atau Prabowo Subianto? Puan meminta wartawan untuk menanyakannya langsung kepada Jokowi. Sebab, ia sendiri ingin mengetahui arah dukungan Jokowi pada kontestasi nasional tersebut.

"Pertanyaannya harus ditanyakan ke Pak Jokowi, bukan ke saya. Jadi, nanti tanya ya kalau presiden udah pulang, pendukung Pak Ganjar Pranowo atau punya pilihan lain," ujar Puan.

"Tolong ditanyakan, saya juga mau tahu jawabannya," sambungnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai permasalahan pangan yang menjadi tema utama rapat kerja nasional (Rakernas) IV Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sangat sesuai dengan keadaan dunia saat ini. Ia sendiri setuju dengan pasangan Ganjar Pranowo dalam menghadirkan kedaulatan pangan untuk Indonesia.

Sebab, persoalan pangan adalah sesuatu yang tidak mudah untuk diselesaikan. Karena hal tersebut menyangkut ancaman perubahan iklim, kondisi geopolitik, hingga masih tidak stabilnya ekonomi dunia.

"Dan lebih setuju lagi apa yang disampaikan calon presiden Pak Ganjar Pranowo. Tadi saya bisik-bisik ke beliau, 'Pak nanti habis dilantik besoknya langsung masuk kedaulatan pangan, nggak usah lama-lama, perencanaannya disiapkan sekarang'," ujar Jokowi dalam pidatonya di Jakarta International Expo, Jakarta, Jumat (29/9/2023).

"Begitu dilantik besok langsung masuk ke kerja kedaulatan pangan, sehingga swasembada pangan, ketahanan pangan kedaulatan pangan itu betul-betul kita miliki," katanya.

Jokowi mengaku ngeri mendengar dan melihat cerita berbagai negara yang menghentikan ekspor pangannya. Hal tersebut langsung sangat berdampak terhadap kebutuhan pangan negara-negara di dunia.

Indonesia sendiri menjadi salah satu yang terdampak dari konflik antara Rusia dan Ukraina. Sebab, kedua negara tersebut merupakan penghasil dan eksportir gandum tertinggi di dunia.

"Harga yang naik secara drastis dan bahkan kemarin saya membaca di sebuah berita, di satu negara maju di Eropa, anak-anak sekolah banyak yang sudah tidak sarapan pagi. Yang biasanya sarapan pagi, sekarang ini sudah tidak sarapan pagi karena kekurangan bahan pangan, karena mahalnya bahan pangan," ujar Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement