Selasa 17 Oct 2023 16:50 WIB

IPO: Erick Thohir Tetap Dominasi Pilihan Cawapres daripada Gibran di Kalangan Gen Z

Erick Thohir dinilai memiliki reputasi kerja yang positif.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Gita Amanda
Dalam catatan survei yang dilakukan oleh Indonesia Political Opinion (IPO), nama Erick Thohir masih mendominasi pilihan sebagai calon wakil presiden (cawapres). (ilustrasi).
Foto: Republika/Alfian
Dalam catatan survei yang dilakukan oleh Indonesia Political Opinion (IPO), nama Erick Thohir masih mendominasi pilihan sebagai calon wakil presiden (cawapres). (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam catatan survei yang dilakukan oleh Indonesia Political Opinion (IPO), nama Erick Thohir masih mendominasi pilihan sebagai calon wakil presiden (cawapres), bahkan ketika dibandingkan dengan sosok lain seperti Gibran Rakabuming Raka. Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah Putra menilai Erick Thohir tetap unggul secara signifikan, baik dalam konteks potensialnya untuk berpasangan dengan Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto.

“Erick Thohir masih mendominasi pilihan sebagai cawapres, bahkan bila disandingkan dengan Gibran sekalipun, Erick masih jauh lebih diunggulkan,” kata Dedi kepada Republika, Selasa (17/10/2023).

Baca Juga

Menurut Dedi, salah satu faktor yang mungkin menjadi kunci keunggulan Erick Thohir adalah kemampuannya untuk memahami dan mendekati Generasi Z, generasi muda yang menjadi faktor penting dalam politik modern. Erick dinilai telah berhasil membangun reputasi sebagai pejabat publik yang dekat dengan karakter generasi muda, dan komunikasinya terasa sangat akrab dan relevan. “Ruang komunikasi yang bangun seolah tidak berjarak,” ujar dia.

Dalam pandangan banyak pemilih muda, Erick Thohir dinilai memiliki reputasi kerja yang positif, dan ini merupakan poin tambahan dalam mendukung elektabilitasnya. Dalam persiapan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, generasi muda akan menjadi salah satu segmen pemilih terbesar, dan pemahaman Erick terhadap aspirasi mereka adalah nilai tambah yang signifikan.

Dengan pertimbangan ini, Dedi Kurnia Syah Putra menyarankan bahwa kapasitas dan elektabilitas Erick Thohir seharusnya menjadi daya tarik bagi calon presiden (Capres) yang ingin membangun koalisi yang kuat. Erick bukan hanya populer di kalangan pemilih muda, tetapi juga dianggap memiliki kemampuan dan kapasitas yang diperlukan untuk memimpin negara.

“Selain muda, Erick juga mendapat anggapan sebagai tokoh dengan kapasitas yang baik, tidak hanya populer tetapi dinilai mampu memimpin,” kata Dedi.

Dalam konteks ini, Dedi mengatakan seharusnya koalisi "Indonesia Maju" atau setiap calon presiden yang mempertimbangkan Erick Thohir sebagai mitra harus memastikan bahwa peran Cawapres diberikan kepadanya. Keputusan ini, jika diambil, dapat menjadi langkah strategis dalam memenangkan dukungan pemilih muda dan membangun aliansi politik yang kuat dalam persiapan Pemilihan Presiden 2024. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement