Sabtu 14 Oct 2023 21:55 WIB

Kanker Payudara Bukan Penyakit yang tak Dapat Dicegah

Berkat deteksi dini, 99 persen pengidap kanker payudara berpeluang hidup lebih panjan

Chief Sharia AXA Mandiri Srikandi Utami (kanan) bersama Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Mitra Keluarga Bekasi Timur Santi Christiani Gultom (kiri), dan perwakilan Komunitas Srikandi Indonesia Sri Widayanti memberikan edukasi pada talkshow bertajuk Sadari-lah Kanker Payudara Sejak Dini di Jakarta, Jumat (13/10/2023). AXA Mandiri bekerja sama dengan Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur dan Komunitas Srikandi Indonesia berbagi tips deteksi dini dan pencegahan kanker payudara kepada sekitar 100 karyawan BSI yang hadir secara langsung dan daring.
Foto: Dok Republika
Chief Sharia AXA Mandiri Srikandi Utami (kanan) bersama Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Mitra Keluarga Bekasi Timur Santi Christiani Gultom (kiri), dan perwakilan Komunitas Srikandi Indonesia Sri Widayanti memberikan edukasi pada talkshow bertajuk Sadari-lah Kanker Payudara Sejak Dini di Jakarta, Jumat (13/10/2023). AXA Mandiri bekerja sama dengan Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur dan Komunitas Srikandi Indonesia berbagi tips deteksi dini dan pencegahan kanker payudara kepada sekitar 100 karyawan BSI yang hadir secara langsung dan daring.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- World Health Organization (WHO) baru-baru ini menyebutkan bahwa di 95 persen negara di dunia, kanker payudara menjadi penyebab utama atau kedua kematian perempuan penderita penyakit kanker. WHO juga mengungkapkan terdapat lebih dari 2,3 juta penderita baru kanker payudara setiap tahunnya.

Meskipun tingkat kematian yang tinggi, kanker payudara bukanlah penyakit yang tidak dapat dicegah. Bahkan menurut Center for Disease Control (CDC), 99 persen wanita pengidap kanker payudara yang terdeteksi dini memiliki peluang hidup yang lebih panjang dibandingkan yang terdeteksi pada stadium akhir. 

Oleh karena itu, dalam kegiatan edukasi kesehatan, AXA Mandiri mengimbau pelaksanaan deteksi dini kanker payudara melalui metode Sadari (pemeriksaan payudara sendiri) dan Sadanis (pemeriksaan payudara klinis). Chief Sharia AXA Mandiri, Srikandi Utami, mengatakan pihaknya secara rutin menggiatkan edukasi kesehatan kepada masyarakat guna meningkatkan pemahaman serta pentingnya melakukan deteksi dini kanker payudara. 

"Kami percaya pentingnya proteksi dalam menghadapi risiko hidup khususnya apabila terkena penyakit kritis seperti kanker payudara," ujar Srikandi. Bertepatan dengan Bulan Kesadaran Kanker Payudara, PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) menggelar talkshow bertajuk “Sadari-lah Kanker Payudara Sejak Dini” di kantor pusat Bank Syariah Indonesia (BSI) di Jakarta.

Selain edukasi kanker payudara, AXA Mandiri juga memberikan informasi mengenai perlindungan Asuransi Mandiri Penuh Cinta Syariah (SiPeci) kepada karyawan BSI yang hadir di acara talkshow. Produk ini memberikan perlindungan berupa santunan meninggal dunia karena sakit atau penyebab alami dan santunan meninggal dunia karena kecelakaan. 

Human Capital Strategy dan Policy BSI, Meiningtyas Dwi Hidayatika, mengatakan acara talkshow ini sangat bermanfaat untuk karyawan Bank Syariah Indonesia. "Khususnya bagi karyawati untuk mengetahui risiko dan melakukan deteksi dini kanker payudara," ujarnya. 

Edukasi mengenai deteksi dan pencegahan kanker payudara menjadi penting bagi semua. Terlebih berdasarkan data Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, kanker merupakan salah satu penyakit yang menjadi klaim terbesar di BPJS Kesehatan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement