REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cawapres Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar, mengomentari penolakan Yenny Wahid untuk masuk timses Amin. Ia berpendapat, komentar pedas yang kerap dilontarkan Yenny Wahid tidak perlu diberi tanggapan.
"Ngapain ditanggapi, enggak ngaruh, enggak ngaruh," kata Muhaimin, Jumat (13/10/2023).
Hal itu disampaikan Ketua Umum PKB tersebut usai melakukan tes kesehatan di RS Fatmawati. Tes kesehatan itu merupakan salah satu syarat-syarat untuk pendaftaran capres-cawapres pada 19 Oktober 2023 mendatang.
Penolakan untuk masuk timses Anies-Muhaimin membuat perseteruan yang terjadi antarsaudara tersebut mengemuka lagi ke publik. Sebab, Yenny Wahid dan Muhaimin Iskandar merupakan anak dan keponakan dari Gus Dur.
Walau kerap mendapat serangan komentar dari Yenny, Muhaimin tampak tidak banyak memberikan balasan, termasuk ketika ditanya apakah perseteruan itu akan berdampak ke pemenangan Anies-Muhaimin di Pilpres 2024 nanti.
"Sudah, enggak usah ditanggapi," ujar Muhaimin.
Saat ini, ia mengaku sedang fokus mendongkrak elektabilitas yang dalam beberapa survei disebut terus melorot. Bahkan, survei-survei di Jawa Timur yang selama ini menjadi basis suara Nahdliyyin dan pemilih PKB.
Ia berpendapat, survei-survei itu menjadi motivasi bagi Anies-Muhaimin untuk semakin bergerak ke masyarakat. Artinya, semakin menjadi bagian dari kerja-kerja sistematis dalam rangka meraup dukungan untuk pilpres.
Bagi Muhaimin, survei-survei itu tidak sepenting pemungutan suara yang nantinya dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Hal itu turut disampaikan Muhaimin Iskandar menanggapi komentar-komentar pedas dari Yenny Wahid.
"Enggak penting, enggak penting, pokoknya finalnya kita tunggu saja tanggal 14 Februari," kata Muhaimin.