REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas menilai, Menteri BUMN Erick Thohir berpotensi mendulang dukungan dari pencinta sepak bola apabila dirinya menjadi cawapres pada Pilpres 2024. Sebab, Erick sebagai Ketua Umum PSSI berhasil membenahi sepak bola Indonesia.
"Keberhasilan Erick Thohir memperbaiki sepak bola Indonesia, bahkan membawa menjadi juara Sea Games membuat Erick Thohir sangat mungkin didukung oleh pencinta sepak bola dari semua kalangan, termasuk generasi muda," kata Fernando ketika dihubungi Republika.co.id dari Jakarta, Kamis (12/10/2023).
Sementara itu, peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro menilai, tingginya elektabilitas Erick sebagai kandidat cawapres dalam beberapa bulan terakhir terjadi karena dukungan dari penggemar sepakbola. Menurutnya, berbagai prestasi impresif Timnas Sepak Bola Indonesia membuat publik mengapresiasi kinerja Erick.
Apresiasi itu lantas berganti menjadi kesukaan hingga dukungan kepada Erick. Menurut Bawono, suporter sepakbola bisa diibaratkan sebagai 'partai terbesar di Indonesia' karena jumlahnya yang amat besar.
"Nama Erick menjadi populer, banyak disukai, dan akhirnya diapresiasi dalam bentuk dukungan untuk dipilih sebagai cawapres," kata Bawono dalam keterangannya, Senin (9/10/2023).
Lebih lanjut, Bawono menjelaskan bahwa tingginya elektabilitas Menteri BUMN itu secara khusus berasal dari masyarakat Jawa Timur. Pasalnya, di provinsi tersebut ada banyak klub sepak bola dengan basis suporter fanatik yang besar.
Beberapa di antaranya adalah klub Arema FC, Persebaya Surabaya, Madura United, Persela Lamongan, Persik Kediri, Deltras FC, Gresik United, dan sebagainya. "Tentu hal ini berkontribusi besar dalam pengenalan terhadap Erick Thohir dan dukungan terhadapnya," kata Bawono.
Dia menambahkan, elektabilitas Erick tinggi di Jawa Timur juga berasal dari warga Nahdlatul Ulama (NU). Sebab, Erick kini sudah menjadi bagian dari organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.
Erick diketahui merupakan anggota Dewan Kehormatan Banser NU dan pernah menjadi Ketua Panitia HUT Nahdlatul Ulama (NU). Dia kini santer dikabarkan sebagai kandidat cawapres terkuat pendamping Prabowo Subianto.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
