Kamis 12 Oct 2023 16:10 WIB

Panda Nababan Ungkit Sejarah Pilkada Solo, Ini Jawaban Gibran

Gibran tegaskan bahwa pada akhirnya yang tentukan ia jadi wali kota adalah warga.

Rep: C02/ Red: Teguh Firmansyah
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming .
Foto: Muhammad Noor Alfian
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming .

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming beri respon soal pernyataan politikus PDIP Panda Nababan yang mengungkit sejarah di balik pilkada Solo. Dimana Panda mengatakan Jokowi menemui Megawati untuk mengajukan nama Gibran di pilkada 2020 lalu.

“Ya tanya Pak Panda, kita kan melalui semua prosesnya fit and proper tes dan lain lain,” kata Gibran, Kamis (12/10/2023). 

Baca Juga

Ketika ditanya soal PDIP yang memberikannya tiket? Gibran mengatakan tak mempersoalkan kalau mau mengungkit hal tersebut. Namun, ia mengatakan pada akhirnya yang menentukan adalah masyarakat.

“Ya silahkan diungkit, dikasih tiket, dikasih karpet merah, keistimewaan kalau warga tidak memilih itu saya akan kalah gitu lho , keputusan ada di warga masyarakat bukan masalah tiket, bukan masalah ini itu, saya kan sudah sering ngasih contoh anaknya ini itu maju gagal, yang penting kan dari warga, warga nggak memilih kan ya percuma,” katanya.

Ketika ditanya mengenai aturan partai bahwa kader dapat mencalonkan setelah dua tahu? Gibran meminta untuk menayakan ke DPP PDIP. Begitu juga ketika ditanya dirinya yang dikatakan maju menggantikan posisi Achmad Purnomo yang berpasangan dengan Teguh Prakosa. 

“Tanyakan ke DPP. Ya nggak tahu, tanya ke DPP ya,” ujarnya. 

Kendati demikian, Gibran mengatakan menerima semua masukan yang dibicarakan Panda Nababan. Meski ia mengaku tak tahu apa saja yang dibicarakan Panda.  "Saya nggak tahu Pak Panda kemarin ngomong apa, tapi masukan kami terima," katanya. 

Seperti diketahui, di salah satu wawancara dengan salah satu tv swasta, Panda Nababan sempat mengorek kembali sejarah pilkada Solo 2020. Setelah PDIP mengusung nama Achmad Purnomo-Teguh Prakosa Jokowi kemudian bertemu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Di sana ia mengatakan untuk memilih Gibran mengganti posisi Achmad Purnomo. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement