Rabu 11 Oct 2023 12:06 WIB

Poltracking: Erick Thohir Cawapres Terkuat di Jawa Timur

Kalkulasi elite pasti memasukkan variabel publik memasangkan capres-cawapres.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (10/10/2023).
Foto: Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (10/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Poltracking merilis survei peta elektoral capres-cawapres di Jawa Timur. Direktur Riset Poltracking, Arya Budi mengatakan, dari semua simulasi-simulasi yang dilakukan Erick Thohir menjadi cawapres terkuat.

Ia menerangkan, dari simulasi 11 nama cawapres, Erick Thohir mendapat dukungan sampai 19,8 persen. Setelah itu, ada Mahfud MD 15,2 persen, Muhaimin Iskandar 14,7 persen dan Khofifah Indar Parawansa 13,7 persen.

Baca Juga

Kemudian, Ridwan Kamil 6,8 persen, Gibran Rakabuming Raka 6,1 persen, Sandiaga Uno 4,5 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,7 persen, Andika Perkasa 2,2 persen, Puan Maharani 1,6 persen dan Airlangga 0,5 persen.

"Jika kita cek angka dari 11 simulasi, angka ini berada di dalam margin, kecuali Erick Thohir sepertinya sudah berada di luar margin of error," kata Arya, Rabu (11/10/2023).

Raihan yang sama didapatkan ketika Poltracking melakukan simulasi dengan 10 cawapres. Erick Thohir ke luar sebagai cawapres dengan elektabilitas terkuat dengan mendapat 21,4 persen atau menguat dari 11 nama cawapres.

Setelah itu, ada Mahfud MD 15,7 persen, Muhaimin Iskandar 14,8 persen, Khofifah Indar Parawansa 14,3 persen, Ridwan Kamil 7,4 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 4,6 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono 2,8 persen.

Kemudian, Andika Perkasa 2,3 persen, Puan Maharani 1,7 persen, Airlangga Hartarto 0,5 persen. Hasil simulasi 11 nama dan 10 nama cawapres semakin menegaskan posisi Erick Thohir sebagai cawapres terfavorit Jawa Timur.

Arya menuturkan, elite bisa saja memiliki kalkulasi lain. Tapi, kalkulasi elite pasti memasukkan variabel publik karena memasangkan capres-cawapres tentu untuk potensi menang, bukan hanya kebijakan, deal politik dan lain-lain. "Tapi, berdasarkan persepsi publik Erick cenderung unggul," ujar Arya.

Survei ini sendiri dilakukan Poltracking melalui wawancara secara tatap muka. Survei dilakukan kepada 1.000 responden, pengambilan sampel pada periode 25 September-1 Oktober 2023 dengan margin of error 3,1 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement