Selasa 10 Oct 2023 14:45 WIB

BRIN: TMC Diprioritaskan untuk Karhutla Belum akan Dilaksanakan di Jabodetabek

BRIN saat ini menggelar teknologi modifikasi cuaca di daerah terdampak karhutla.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk menurunkan hujan. (ilustrasi)
Foto:

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, kemarin mengatakan, jumlah titik panas dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada tahun ini mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Tetapi, karhutla tahun ini masih lebih kecil daripada 2019 lalu yang juga terjadi ketika El Nino berlangsung. 

"Jika dibandingkan dengan El Nino pada tahun 2019 yang lalu, yang sangat luas karhutla, pada tahun 2023 ini masih lebih kecil dan lebih terkendali seperti tadi dilaporkan oleh Ibu Kepala BMKG," ujar Mahfud dalam konferensi pers di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta, Senin (9/10/2023). 

Mahfud menyatakan, hingga saat ini tidak ada kiriman asap akibat karhutla ke negara-negara tetangga. Di mana, hal itu dia sebut sebelumnya kerap terjadi pada kejadian karhutla tahun-tahun yang lalu. Meski begitu, pemerintah dan instansi terkait akan terus memantau titik-titik panas yang ada. 

"Tidak ada asap ke negara tetangga seperti yang disampaikan beberapa pihak. Atau seperti yang sering terjadi setiap tahun di masa lalu. Sekarang tidak ada lagi. Kita akan terus memonitoring hot spot yang meningkat meskipun tidak selamanya hot spot menjadi fire spot," jelas Mahfud. 

Dia juga mengatakan, siaga darurat karhutla terus silaksanakan oleh pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, dan daerah. Siaga darurat karhutla tersebut dilakukan terutama oleh daerah-daerah yang terdapat titik panas atau hotspot yang luas. 

"Terutama pada daerah-daerah yang luas hot spotnya dengan patroli terpadu oleh Porli dan dinas-dinas terkait, bahkan juga oleh LSM dan swasta dengan memonitoring kawasan kawasan yang kita anggap rawan," jelas dia. 

KLHK mengungkapkan, asap yang timbul dari karhutla terdeteksi di Sumatera Selatan (Sumsel), Jambi, Kalimantan Selatan (Kalsel), dan Kalimantan Tengah (Kalteng). Dengan arah angin di Indonesia, asap itu disebut kemungkinan tak akan mencapai negara lain.

 

photo
Seusai Kebakaran Kawasan Wisata Gunung Bromo - (Infografis Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement