Pada saat sebagian besar wilayah Indonesia masih dilanda kemarau panjang, beberapa daerah seperti Kabupaten Lebak, Banten sudah merasakan turun hujan. Curah hujan tinggi disebut dapat menyelamatkan tanaman padi dari kekeringan akibat kemarau atau El Nino.
"Kita menerima laporan sudah tiga hari terakhir pada sore hari dilanda curah hujan cukup tinggi," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Ahad kemarin.
Petani Kabupaten Lebak tentu senang dengan adanya curah hujan sehingga bisa mengaliri persawahan dan dapat menyelamatkan tanaman padi dari kekeringan. Tanaman padi yang mengalami kekeringan itu berdasarkan laporan Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Banten seluas 300 hektare. Kebanyakan tanaman padi itu usia tanam rata-rata 60-70 hari setelah tanam (HST).
"Kami meyakini jika curah hujan tinggi pada Oktober dipastikan panen akhir September dan Desember 2023," katanya menjelaskan.
Ahmad Junaidi (60) seorang petani Malingping Kabupaten Lebak mengaku bahagia setelah beberapa hari terakhir itu diguyur hujan deras sehingga persediaan air terpenuhi untuk areal persawahan. "Kami awal kebingungan melihat sawah seluas 1,5 hektare kekeringan akibat kemarau sejak September 2023" katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, areal persawahan di wilayahnya seluas 60 hektare dipetakan sawah tadah hujan dan petani bisa tanam jika memasuki musim hujan, sedangkan musim kemarau petak-petak sawah itu dibiarkan. Mereka petani di sini juga kesulitan untuk mendapatkan pasokan air, karena tidak adanya jaringan irigasi juga tidak memiliki sumber potensi air.
"Kita di sini hanya mengandalkan curah hujan dan jika kekeringan berlangsung tiga bulan dipastikan gagal panen," katanya menjelaskan.
In Picture: Pembagian Air Bersih untuk Warga