Senin 09 Oct 2023 15:01 WIB

Epidemiolog Imbau Masyarakat Waspada Stres Akibat Cuaca Panas

Kalangan lansia umumnya mengalami penurunan kapasitas termoregulasi.

Cuaca masih panas meski waktu menunjukkan pukul 14.30 WIB. Dua kader Posyandu Lansia Sidomulyo bersama Relawan Rumah Zakat memulai aktivitas Kunjungan kepada Lansia di Dukuh Sidomulyo, Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Klaten Provinsi Jawa Tengah.
Foto: istimewa
Cuaca masih panas meski waktu menunjukkan pukul 14.30 WIB. Dua kader Posyandu Lansia Sidomulyo bersama Relawan Rumah Zakat memulai aktivitas Kunjungan kepada Lansia di Dukuh Sidomulyo, Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Klaten Provinsi Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar epidemiologi dan kesehatan lingkungan Griffith University Australia dr Dicky Budiman mengimbau kelompok masyarakat, khususnya lanjut usia, mewaspadai gangguan kesehatan berupa stres panas (heat stress) saat cuaca panas.

"Panas ini, baik gelombang panas (maupun--Red) cuaca panas juga berdampak pada lansia. Lansia ini bisa mengalami heat stress ya," kata dia saat dihubungi dari Jakarta, Senin (9/10/2023).

Baca Juga

Dia mengatakan, masyarakat lanjut usia, yaitu kelompok orang dengan usia di atas 65 tahun, lebih rentan mengalami stres dibandingkan dengan orang muda karena beberapa alasan.

Menurut dia, kalangan lansia umumnya mengalami penurunan kapasitas termoregulasi sehingga tidak lagi bisa menyesuaikan dengan perubahan suhu yang tiba-tiba. Selain itu, kata dia, lansia lebih mungkin memiliki kondisi medis kronis yang mengubah respons normal tubuh terhadap panas.

Dampak kesehatan lainnya pada kelompok lansia, kata dia, berupa dehidrasi karena mereka mengalami sensitivitas merespons rasa haus sehingga lebih mudah mengalami dehidrasi. Hal itu dapat memperburuk kondisi lansia jika pada saat bersamaan memiliki riwayat penyakit kardiovaskular lainnya.

Ia menyebutkan sejumlah gejala yang muncul dalam kondisi mereka seperti itu, antara lain, denyut jantung meningkat disertai tekanan darah tinggi yang juga meningkat, termasuk gangguan sistem pernapasan.

Sebagai langkah pencegahan, ujarnya, kelompok lansia diimbau tidak melakukan aktivitas luar ruangan dalam waktu yang lama dan diupayakan berada di tempat yang lebih sejuk, terutama pada jam rawan, yakni pukul 11.00 hingga 15.00.

Ia menyebut langkah lain yang tidak kalah penting, yakni memastikan cairan tubuh kelompok lansia selalu tercukupi dengan rajin mengonsumsi air putih minimal satu gelas setiap setengah jam.

Dicky juga meminta masyarakat yang memiliki anggota keluarga lansia agar memberi perhatian lebih dengan menyediakan kebutuhan-kebutuhan mereka, salah satunya ketersediaan air minum cukup. Sejumlah wilayah di Indonesia mengalami suhu panas akibat cuaca ekstrem dalam beberapa waktu terakhir.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan cuaca panas dengan suhu rata-rata 35-39 derajat Celsius diprediksi hingga awal 2024.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement