Jumat 06 Oct 2023 23:00 WIB

BPKH Gelontorkan Rp 300 Juta untuk Operasi Katarak Gratis 

BPKH terus kelola dana haji dengan maksimal.

Logo Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)
Foto: bpkh.go.id
Logo Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menggelontorkan Rp 300 juta untuk pelaksanaan operasi katarak gratis bagi warga Jawa Barat. Anggota Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Sulistyowati menegaskan dana tersebut bukanlah dana haji para jamaah, melainkan dana hasil pengolahan dana haji, yang disebut dana abadi umat (DAU). 

“Dana haji itu ada Rp 3,8 triliun dan itu tidak boleh berubah nominalnya, tapi kami boleh mengolahnya baik melalui investasi maupun deposito. Dana hasil keuntungannya itu lah yang disebut DAU,” terang Sulis usai melakukan serah terima bantuan program kemaslahatan di Klinik Adiandra Medika Kota Bandung, Jumat (6/10/2023).  

Baca Juga

Lebih lanjut dia menjelaskan, program kemaslahatan ini ditujukan untuk mendanai tujuh bidang, yakni ibdah haji, pendidikan dan dakwah, kesehatan, sosial keagamaan, ekonomi umat, prasarana ibadah, dan tanggap kebencanaan. Dia menambahkan, setiap tahunnya, sumber dana program kemaslahatan ini terus berubah-ubah, tergantung pada perkembangan nilai keuntungan dari pengolahan dana haji. 

“Saat ini mencapai Rp 232 miliar, itu yang kami gunakan untuk program kemaslahatan,” kata dia. 

Pengadaan operasi katarak gratis ini, kata Sulis, menjadi kali pertama bagi BPKH. Pada waktu yang sama, BPKH juga tengah melakukan pengadaan sarana prasarana pendidikan di salah satu pesantren di Jawa Timur, kata dia. 

Seluruh program kemaslahatan ini, merujuk pada pengajuan dan usulan masyarakat yang masuk ke Kemenag maupun BPKH. Nantinya tim pelaksana BPKH akan melakukan seleksi dan pemilihan kegiatan yang sesuai dengan sasaran penyaluran bantuan. 

“Proposal pengajuan yang masuk di BPKH ada sekitar 2 triliun, makanya program ini dipastikan akan terus berlanjut. Tinggal sesuaikan dengan budget dan sasaran program,” ungkapnya. 

Saat ditanya tentang kegiatan yang akan dilakukan kedepannya, Sulis mengatakan saat ini BPKH tengah mempertimbangkan untuk membangun rumah sakit gratis di daerah-daerah yang masih kekurangan fasilitas kesehatan. Mengingat program kemaslahatan ini diperuntukkan untuk menyejahterakan umat di seluruh tanah air, kata dia. 

“Mungkin nanti kita akan bangun rumah sakit gratis di daerah yang membutuhkan, kan masih banyak juga daerah yang belum punya, kita lihat inginnya masyarakat seperti apa,” ucap Sulis. 

Sulis berharap, program kemaslahatan ini dapat membawa kemudahan dan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia. Dia juga berharap dana abadi umat (DAU) dapat dirasakan kebermanfaatan oleh lebih banyak masyarakat, termasuk warga Kota Bandung. 

“Harapannya dana DAU dan program kemaslahatan ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat, dan kali ini masyarakat Jabar khususnya Kota Bandung,” harapnya. 

Seperti yang diketahui, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melaksanakan operasi katarak gratis bersama Lembaga Amil Zakat Baitulmaal Muamalat (LAZ BMM) di di Klinik Adiandra Medika Kota Bandung, Jumat (6/10/2023). Kegiatan yang menjadi bagian dari program kemaslahatan ini, menghadirkan 100 penderita katarak di wilayah-wilayah di Jawa Barat, salah satunya Kota Bandung. 

“Kita usahakan Oktober ini tercapai 100 orang, karena di Kota Bandung baru dapat 20 persen, maka nanti kita akan merambah ke Kabupaten Bandung, KBB, Cianjur, Cirebon, Tasik, dan lainnya,” terang Direktur Eksekutif Baitulmaal Muamalat (BMM) Novi Wardi. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement