REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Stasiun Metereologi Kelas III HAS Hanandjoeddin, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, memprediksi suhu udara di daerah itu selama Oktober 2023 berkisar antara 35-36 derajat Celsius.

"Suhu udara kami perkirakan sekitar 35-36 derajat Celsius itu sudah maksimal," kata Kepala Stasiun Metereologi HAS Hanandjoeddin, Samsudin Agus Haryanto, Kamis (5/10/2023).

Menurut dia, suhu udara di Belitung pada Rabu (4/10/2023) tercatat mencapai 36,1 derajat Celsius dan hari ini turun menjadi 35 derajat Celsius. Ia mengatakan, kondisi suhu di Tanjung Pandan mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan kondisi hari biasanya sekitar 32-33 derajat Celsius.

"Memang dampak yang dirasakan oleh masyarakat adalah memang kondisi panas dan gerah terutama di siang hari," ujarnya.

Menurut dia, kondisi ini disebabkan fenomena El Nino yang melanda daerah itu dalam beberapa bulan terakhir. Selain itu, kenaikan suhu udara di Tanjung Pandan juga dipengaruhi oleh kondisi geografis Belitung yang dikelilingi oleh laut.

"Sehingga sangat berpengaruh karena di daerah kepulauan biasanya penguapan yang terjadi cukup tinggi," katanya.

Meskipun kondisi cuaca di Tanjung Pandan mencapai 36 derajat Celsius, namun kondisi ini masih masuk dalam kategori aman. Kenaikan suhu udara juga terjadi di beberapa kota-kota lainnya di Indonesia, terutama pada saat musim kemarau sekarang ini. Salah satunya Semarang yang diprediksi mencapai 39,5 derajat Celsius pada 20 Oktober mendatang.

"Kalau sesuai siklus suhu udara sampai 35 dan 36 derajat Celsius juga pernah terjadi di sini di bulan yang sama terutama Agustus dan September sehingga tidak perlu khawatir karena kondisinya aman," ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat mengurangi aktivitas di luar ruangan pada pukul 12.00 WIB-14.00 WIB guna menghindari paparan sinar matahari secara langsung. "Kami memperkirakan awal musim penghujan di Belitung berlangsung pada dasarian II Oktober. Saat ini memang sebagian sudah turun hujan namun belum maksimal sifatnya hujan lokal," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika