Selasa 03 Oct 2023 20:46 WIB

Luas Lahan Terbakar di Gunung Lawu Bertambah Jadi 20 Hektare

Status kebakaran Gunung Lawu akan dinaikkan menjadi tanggap darurat.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Friska Yolandha
Api kebakaran hutan Gunung Lawu terlihat dari Magetan, Jawa Timur, Senin (2/10/2023). Memasuki hari kelima kebakaran hutan di Gunung Lawu belum juga padam, bahkan mulai merembet ke wilayah Jawa Tengah. Imbasnya pendakian ke Gunung Lawu ditutup sejak Jumat (29/9/2023) hingga waktu yang belum diketahui. Pemkab Ngawi mengeluarkan status tanggap darurat untuk kebakaran hutan Gunung Lawu.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Api kebakaran hutan Gunung Lawu terlihat dari Magetan, Jawa Timur, Senin (2/10/2023). Memasuki hari kelima kebakaran hutan di Gunung Lawu belum juga padam, bahkan mulai merembet ke wilayah Jawa Tengah. Imbasnya pendakian ke Gunung Lawu ditutup sejak Jumat (29/9/2023) hingga waktu yang belum diketahui. Pemkab Ngawi mengeluarkan status tanggap darurat untuk kebakaran hutan Gunung Lawu.

REPUBLIKA.CO.ID, Karanganyar -- Luas lahan yang terbakar di Gunung Lawu daerah Kabupaten Karanganyar bertambah menjadi 20 hektare dari 8 hektare. Kendati demikian, titik-titik api kecil sudah mulai terkondisikan. 

"Saat ini kebakaran tetap masih ada, untuk titik-titik api yang kecil-kecil sudah terkondisikan dengan baik. Ini tinggal di Hargo Tiling. karena di situ tempatnya yang tinggi setelah selain tempatnya yang tinggi terlalu jurangnya juga terlalu dalam," kata Kalakhar BPBD Karanganyar, Juli Padmi Handayani, Selasa (3/10/2023). 

Baca Juga

Pihaknya menjelaskan penambahan lahan yang terbakar tersebut meliputi dua kecamatan yakni Jenawi dan Margoyoso. "Ada penambahan yang kemarin 8 sekarang menjadi 20 hektare masuk wilayah Jawa Tengah dua kecamatan Jenawi sama Margoyoso," katanya. 

Pihaknya juga mengatakan status kebencanaan akan dinaikkan menjadi darurat. Kendati demikian pihaknya masih menunggu karena sedang berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait. 

"Untuk status sudah kita koordinasikan dengan bapak bupati, sudah berkoordinasi dengan Kapolres Dandim, ADM (Perhutani). Tadi sudah kita bicarakan langsung dengan beliau lewat telepon dan akan dinaikkan ke tingkat tanggap darurat tapi kita masih menunggu," katanya. 

Pihaknya mengungkapkan jika status kebencanaan dinaikkan harapannya dapat dilakukan pemadaman api dengan metode water bombing. 

"Karena di Ngawi, Magetan sudah menetapkan status itu maka kami mempertimbangkan. Diharapkan seperti itu (dapat dilakukan water bombing), kita sudah berupaya melakukan administrasi dan komunikasi," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement