Selasa 03 Oct 2023 20:02 WIB

Kasus Anak Meninggal Tertimpa Tembok Saat Wudhu, Berakhir Damai

Kedua belah pihak keluarga sepakat menyelesaikan secara kekeluargaan.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Gita Amanda
Nova Deswita, orang tua, Gian Septiawan Ardani, yang meninggal tertimpa tembok saat berwudhu
Foto: Republika/Febrian Fachri
Nova Deswita, orang tua, Gian Septiawan Ardani, yang meninggal tertimpa tembok saat berwudhu

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kasus tewasnya anak berusia delapan tahun bernama Gian Septiawan Ardani karena tertimpa dinding saat berwudhu berakhir damai. Polisi menyelesaikan kasus ini dengan langkah diversi atau penyelesaian kasus dengan jalan damai.

Kasi Humas Polresta Padang Ipda Yanti Delfina mengatakan polisi memutuskan proses diversi sesuai kesepakatan antara keluarga korban dan keluarga anak berkonflik dengan hukum (ABH) atau tersangka, yakni berinisial MHA (13 tahun).

Sebelumnya, ulah MHA yang melakukan freestyle sepeda motor dengan cara standing sehingga menabrak dinding pembatas parkiran masjid. Saat itu, Gian berada di balik dinding sedang mengambil wudhu.

“Benar kami telah melakukan diversi terhadap ABH tersebut,” kata Yanti Delfina, Selasa (3/10/2023).

Yanti menjelaskan, diversi dapat dilakukan setelah memenuhi syarat, yaitu pihak keluarga korban tidak menuntut. Kedua belah pihak keluarga sepakat menyelesaikan secara kekeluargaan.

“ABH sudah dikembalikan ke orang tuanya. Kami tetap akan melakukan pengawasan terhadap anak ini,” ujar Yanti.

Sementara keluarga besar Gian telah mencoba ikhlas, termasuk tak akan menuntut kepada MHA yang telah menabrak dinding masjid hingga menewaskan Gian.

Masrisal, kakek Gian,  mengatakan MHA masih memiliki hubungan saudara. Mereka menjadikan peristiwa ini sebagai sebuah pelajaran. "Penyelesaian secara kekeluargaan. Makanya diselesaikan secara keluarga, saya tidak ada menuntut. Dia (pelajar SMP) keluarga kami juga," kata Masrisal. 

Insiden tewasnya Gian Septiawan Ardani menyita perhatian publik. Apalagi, detik-detik korban tertimpa dinding pembatasan parkiran masjid tersebut terekam CCTV hingga beredar luas.

Dari video yang beredar, korban yang memakai seragam mengaji itu tampak berlari menuju tempat wudhu. Di sana sudah terdapat temannya.

Lalu korban mengambil wudhu di temani teman di samping. Di saat bersamaan, terdapat dua orang pelajar SMP berdiri dan telah memarkirkan sepeda motor Mio putih. Juga terdapat bapak-bapak bermain handphone di atas sepeda motornya.

Tak lama berselang, datang dua orang pelajar lainnya dengan mengendarai sepeda motor Mio hitam. Saat sampai di parkiran masjid, pelajar yang berbonceng turun dari sepeda motor Mio hitam ini.

Namun, kemudian pengemudi sepeda motor hitam yakni MHA malah melakukan freestyle motor gaya standing akan tetapi hilang kendali. Sepeda motor menabrak dinding, korban kemudian tertimpa hingga dinyatakan tewas, sedangkan rekannya selamat karena dapat menghindar. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement