Sabtu 30 Sep 2023 13:01 WIB

Drone Sprayer Asal Bantul Hadir di Pameran Rakernas IV PDIP

Drone sprayer dinilai akan menjadi teknologi yang mendukung produksi pertanian.

Drone Sprayer asal Bantul yang dipamerkan dalam Pameran Pangan Plus 2023 di Rakernas IV PDIP.
Foto: Dok. Istimewa
Drone Sprayer asal Bantul yang dipamerkan dalam Pameran Pangan Plus 2023 di Rakernas IV PDIP.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran Pangan Plus 2023 turut menampilkan sederet teknologi terkini terkait dengan bidang pertanian terutama dalam mendukung produksi pertanian yang mudah dan menghasilkan hasil pangan yang maksimal. Salah satu teknologi petanian yang ditampilkan dalam rangkaian Rapat Kerja Nssional (Rakernas) IV PDIP, yakni Drone Sprayer asal Bantul.

Teknologi ini mempermudah dalam melakukan penyemprotan pupuk, pestisida, dan cairan lainnya. Hal ini juga akan mempermudah dan penghematan waktu pengerjaan, sehingga jadi lebih efektif dan efisien.

Baca Juga

Teknologi Drone Sprayer ini juga mampu melakukan penyemprotan hingga 10 - 20 Ha lahan sawah dan dapat beradaptasi dengan segala bentuk kontur tanah. Selain itu, penyemprotan pestisida menggunakan drone tidak menimbulkan efek samping kesehatan bagi petani.

Penggunaan teknologi drone penyemprotan dapat membantu petani bekerja lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga mampu memenuhi kebutuhan pangan penduduk dunia yang terus meningkat. Selain itu, Drone Sprayer dapat mewujudkan penerapan pertanian presisi, sistem pertanian yang dapat mengoptimalkan sumber daya untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan mengurangi dampak terhadap lingkungan.

Sementara, berbicara soal pertanian dan pangan, tentu tak akan terlepas dari faktor cuaca. Karena, cuaca juga memiliki peran penting dalam menghasilkan produksi pangan. Dalam Paneran Pangan Plus 2023 ini, turut dipamerkan teknologi rekayasa cuaca dalam bentuk Drone Camar-Wan atau Cara Merekayasa Awan.

Cara kerja drone adalah menganalisis potensi awan, lalu drone melakukan pemetaan awan di atas area pertanian. Selanjutnya, drone akan melakukan penyemaian awan atau flare sehingga inti hujan tumbuh dan terjadi hujan. Teknologi ini sangat cocok untuk lahan pertanian dan perkebunan yang membutuhkan intensitas air yang tinggi di tengah musim kemarau.

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Koperasi dan UMKM Mindo Sianipar mengungkapkan, jika Rakernas IV PDIP turut menampilkan teknologi Climate Smart Agriculture (CSA) atau Pertanian Cerdas Iklim.

"Tentu, teknologi ini untuk menghadapi perubahan iklim ekstrem dan serangan hama penyakit tanaman di berbagi wilayah," katanya.

Sebab, saat ini tantangan di dunia pertanian sangat beragam. Mulai dari iklim, perubahan cuaca hingga virus dan hama tanaman. Diketahui, tema Rakernas IV PDIP adalah 'Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia' dengan sub tema 'Pangan Sebagai Lambang Supremasi Kepemimpinan Indonesia Bagi Dunia'.

"CSA dapat menyelamatkan produksi pertanian. Apalagi dengan adanya dampak perubahan iklim yang saat ini semakin ekstrem, seperti cuaca yang tidak menentu akibat kekeringan, hujan dengan curah tinggi serta terus menerus yang mengakibatkan banjir, ledakan hama dan penyakit bisa menyebabkan gagal panen," kata Mindo.

Mindo menambahkan, bahwa Teknologi CSA dapat membantu memandu tindakan yang diperlukan untuk mengubah dan mengarahkan kembali sistem pertanian untuk mendukung pembangunan secara efektif dan memastikan ketahanan pangan dalam iklim yang berubah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement