REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Mensikapi maraknya pemberitaan yang menggiring opini publik ke perspektif tertentu dan seolah mencoba menempatkan Kiai Said Aqil Siroj sebagai calon kapten pemenangan Capres-Cawapres tertentu, Sekretaris LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam), Imam Pituduh dengan tegas menepis opini dan meluruskan pemberitaan tersebut.
“Tidak benar. Buya Kiai Said Aqil sebagai Ketua Umum LPOI yang menaungi 14 Ormas Islam dan Ketua Umum LPOK yang menaungi 6 ormas keagamaan, tentu sangat hati hati dalam bertindak dan tidak akan pernah bersikap tanpa perhitungan matang. Buya Kiai Said jelas jelas tidak pernah bertemu dan tidak pernah ada kesepakatan apapun dengan pihak pihak yang mencoba menarasikan dan mencoba mengusung sebagai kapten pemenangan Timnas Capres-Cawapres tertentu,” kata Imam Pituduh dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (28/9/2023).
Masih dalam penjelasannya, Imam menyampaikan Buya Kiai Said Aqil itu pemimpin bangsa, bukan kelas kapten pemenanga. Sebagai publik figur yang sukses memimpin pbnu 2 periode, sudah barang tentu memiliki komitmen kebangsaan dan keagamaan yang sangat jelas.
Imam Pituduh menyatakan beliau pasti memegang teguh komitmen para founding father bangsa bahwa Indonesia harus dinakhodai oleh duet kepempinan nasionalis-religious, seperti duet Ir H Soekarno-KH Hasyim Asyari dalam Java Hokokai zaman Jepang.
“Beliau pasti tegas menolak dan menentang keras keberadaan kelompok radikal dan kelompok monopoli-oligarki yang merugikan bangsa dan negara ini,” kata dia.
Imam menyebutkan Kiai Said adalah ulama yang cerdas, santun, asli Cirebon Jawa Barat dan juga alumni Pesantren Lirboyo Jawa Timur, serta sangat dicintai warga Nahdliyin dan ditaati kaum Muslimin, adalah aset strategis bangsa, negara dan agama.
Baca juga: Temuan Peneliti Amerika Serikat dan NASA Ini Buktikan Kebenaran Alquran tentang Kaum Ad
Menurut Imam, sudah barang tentu banyak pihak yang mengharapkan keberadaannya. Tapi, Sikap membangun narasi publik melalui media dan menggiring opini dan mencoba menempatkan Buya Kiai Said Aqil sebagai kapten pemenangan Timnas Capres-Cawapres tertentu itu terlalu dan menodai tradisi Nahdliyin yang gemar silaturahim dan tabayun.
Imam mengajak organisasi anggota LPOI dan warga kaum Muslimin diseluruh Indonesia mendokan semoga bangsa dan negara Ini mendapatkan anugerah eet kepemimpinan nasionalis religius, yang mampu menyelamatkan dan memajukan Indonesia, pemilu berjalan damai, aman dan jurdil. “Serta mari kita kembangkan solidkan barisan untuk mewujudkannya,” katanya menyampaikan ajakan.