REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Aceh berkomitmen untuk menjadikan seluruh dusun di provinsi itu sepenuhnya terlistriki pada tahun 2024. PLN akan menambah pasokan daya sebesar 240 MW pada tahun 2023.
"Dalam rencana roadmap lisdes (listrik desa) yang baru diumumkan untuk tahun 2023 dan 2024, PLN Aceh berkomitmen untuk menyediakan akses listrik kepada seluruh dusun yang masih belum teraliri listrik PLN guna membawa manfaat besar bagi masyarakat pedesaan Aceh," kata General Manager PLN UID Aceh Parulian Noviandri di Banda Aceh, Selasa (26/9/2023).
Ia menjelaskan Rasio Desa Berlistrik (RDB) di wilayah kerja PLN Aceh sudah mencapai 100 persen dan Rasio Elektrifikasi (RE) PLN Aceh mencapai 99,96 persen.
"Artinya masih terdapat beberapa dusun yang belum tersentuh oleh layanan listrik PLN, terutama di wilayah Transmigrasi dan 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar)," katanya.
Ia mengatakan saat ini pihaknya juga sedang berupaya menyambungkan listrik ke seluruh dusun yang masih belum terjangkau," kata Parulian.
Ia menyebutkan PLN UID Aceh telah merencanakan tambahan pasokan daya sebesar 240 MW pada tahun 2023 yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya sebesar 200 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan sebesar 40 MW. Dengan demikian, total daya yang tersedia akan mencapai 850 MW, dengan surplus 293 MW di atas beban puncak sekitar 557 MW.
Ia juga mengatakan penyediaan listrik kepada dusun-dusun yang masih belum teraliri merupakan prioritas utama dari Pemerintah Aceh.
"Dengan komitmen yang kuat dari PLN UID Aceh dan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Aceh, program elektrifikasi pedesaan di Aceh akan mencapai kesuksesan penuh, memberikan cahaya dan peluang baru bagi dusun-dusun yang sebelumnya belum terjangkau oleh layanan listrik PLN," katanya.