Kabidhumas Polda Jasa Tengah, Kombde Pol Satake Bayu Setianto menyebut kecelakaan lalu lintas di jalur utama Semarang- Solo, tepatnya di simpang exit tol Bawen, masuk dalam kategori kecelakaan menonjol. Selain merenggut tiga korban jiwa, kecelakaan lalu lintas ini melibatkan 16 kendaraan bermotor, yang terdiri dari tujuh mobil dan sembilan sepeda motor.
Satake mengungkapkan, kendaraan bermotor yang terlibat terdiri truk tronton Nissan benomor polisi AD 8911 IA yang diduga mengalami rem blong. Kemudian Nissan Grand Livina AA 4985 AW, Toyota Vios K 1170 YP, Daihatsu Ayla AA 8557 CN, Totoya Kijang H 9438 YL, Honda Brio H 1875 AV serta Toyota Avanza bernomor polisi H 9072 ZL.
Sedangkan sepeda motor yang terlibat terdiri dari Honda Beat bernomor polisi H 4266 EC, Honda CBR AD 4941 AF, Honda Scopy H 3576 EC, Honda CB H 4042 BNG dan Honda Supra AA 4985 AW. Selain itu Honda Genio H 3326 IL, Honda VARIO H 2701 ZI, Honda Beat H 4467 ACC dan satu unit Yamaha Mio yang tidak terdapat nomor polisi kendaraannya.
"Sehingga total 16 kendaraan bermotor," kata Satake.
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Tengah juga ikut terlibat dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) menggunakan metode Traffic Accident Analysis (TAA). “Kita dari direktorat lalu lintas akan melakukan olah TKP menunggunkan Traffic Accident Analysis,” ujar Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah Kombes Agus Suryo Nugroho.
Menurut Agus, olah TKP menggunakan metode TAA untuk memastikan penyebab kecelakaan maut tersebut terjadi. Namun untuk olah TKP secara manual telah dilakukan pasca kejadian. Adapun dugaan sementara kecelakaan tersebut diduga sopir kehilangan kendali karena rem blong.
“Apakah rem blong apakah supirnya ngantuk ini masih diduga semua. Nanti secara teknis dan taktis akan kita jelaskan setelah olah TKP selesai nanti akan kita update lagi,” kata Agus.