Rabu 20 Sep 2023 17:54 WIB

HIMSS23 APAC Health Conference & Exhibition Jadi Upaya Wujudkan Akses Kesehatan Inklusif

Saat ini Indonesia telah mempresentasikan industri perangkat medis.

HIMSS23 APAC Health Conference & Exhibition resmi digelar.
Foto: Dok. Web
HIMSS23 APAC Health Conference & Exhibition resmi digelar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – HIMSS23 APAC Health Conference & Exhibition resmi digelar. Mengusung tema “Health that Connects + Tech that Cares”, konferensi kesehatan digital ini membahas bagaimana teknologi, data real-time, dan layanan kesehatan terkini berbasis nilai (value-based healthcare) dapat mengoptimalkan kesehatan manusia.

Berlangsung pada 18-21 September 2023, tahun ini Indonesia didapuk menjadi tuan rumah. Acara ini dibuka langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono bersama dengan Kepala Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI Setiaji, dan President & CEO HIMSS Harold (Hal) F. Wolf III.

Baca Juga

Dante Saksono Harbuwono mengatakan, terpilihnya kembali Indonesia sebagai tuan rumah dalam acara tahunan ini merupakan suatu kebanggaan. Terutama mengingat visi HIMSS23 APAC juga sejalan dengan agenda Kementerian Kesehatan dalam melakukan transformasi dan kolaborasi sistem kesehatan.

“Saya percaya bahwa meningkatkan layanan kesehatan menggunakan teknologi dapat memberikan kendali pada masyarakat, terutama pasien dalam mengontrol kesehatan serta menyediakan alat dan fasilitas yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik,” kata Dante saat memberikan sambutan dalam Opening Ceremony HIMSS23 APAC Health Conference & Exhibition, seperti dinukil pada Rabu (20/9/2023).

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, masa pandemi membawa banyak pelajaran dan perubahan bagi sistem kesehatan Indonesia. Sejak pandemi, Kementerian Kesehatan semakin fokus mengembangkan ekosistem yang berkelanjutan dan terintegrasi. 

Tidak hanya untuk melakukan tracing pengguna saja, tetapi juga untuk mengembangkan bahan baku farmasi, vaksin, produk biologis, dan perangkat kesehatan.

Oleh sebab itu, Kemenkes berkomitmen untuk menghubungkan industri lokal dengan sektor-sektor lainnya dan perusahaan dunia, dengan harapan dapat membangun sistem kesehatan yang memadai dan mumpuni.

Dante juga mengungkapkan dua pencapaian dan target terbesar Kemenkes. Terutama dalam mengantisipasi bonus demografi yang terjadi di Indonesia dari sisi layanan kesehatan. Dalam pernyataannya, Dante menjelaskan bahwa saat ini Indonesia telah mempresentasikan industri perangkat medis dan mencari peluang investasi potensial dengan berbagai negara seperti Tiongkok, Jerman, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab.

“Menurut proyeksi kita, tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan Indonesia mencapai 12%. Artinya, Indonesia masih membutuhkan komoditas kesehatan inovatif yang belum terpenuhi. Estimasinya akan ada peningkatan permintaan empat kali lipat untuk kebutuhan perangkat kesehatan dan farmasi untuk memenuhi fasilitas 60 ribu faskes dalam melayani 270 juta rakyat Indonesia,” ujarnya.

Pencapaian berikutnya adalah berhasilnya perubahan aplikasi garapan Kemenkes, PeduliLindungi menjadi SATUSEHAT. PeduliLindungi adalah sebuah aplikasi yang dirancang secara khusus untuk mendeteksi dan melacak kasus Covid-19 ketika pandemi berlangsung.

Namun, seiring dengan menurunnya kasus Covid --19 di Indonesia, aplikasi ini bertransformasi menjadi SATUSEHAT.

sumber : HIMSS
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement