Senin 18 Sep 2023 11:53 WIB

Presiden Jokowi: Kekuatan NU Sangat Besar, Perlu Dikonsolidasikan

Jokowi mendukung program digitalisasi PBNU.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus raharjo
Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rais Aam PBNU LH Miftachul Akhyar dan Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat sambutan dan membuka Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas dan Konbes NU) 2023 di Pondok Pesantren Al Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/9/2023).
Foto:

"Saya mendukung inisiatif Bapak Kyai Haji Yahya Staquf, Bapak Ketua Umum PBNU, yang melakukan digitalisasi, selain membantu memerbaiki cara kerja organisasi. Digitalisasi ini juga akan menghubungkan para Nahdliyin di seluruh dunia, saling berbagi komitmen, saling bekerja sama, bersama meningkatkan kualitas diri, bersama-sama mencari solusi untuk NKRI dan kesejahteraan umat," ujar Jokowi.

Selain itu, pemerintah juga mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Nahdlatul Ulama. Salah satunya yakni pembangunan Universitas Nahdlatul Ulama di Yogyakarta setinggi 9 lantai. "Tinggi 9 lantai itu penting dan saya saat itu tidak mau dinego. Harus 9 lantai. Sebab angka 9 itu penting bagi NU. NU itu bintang sembilan. Sembilan itu Wali Songo. Songo itu kan 9," ujar Jokowi.

Jokowi pun berharap Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta ini memiliki program-program yang menarik. UNU Yogyakarta juga diharapkan bisa menjadi lokomotif yang menarik banyak lembaga pendidikan tinggi NU untuk belajar ilmu pengetahuan dan teknologi, bersaing menjadi tenaga profesional dan menjadi enterpreneur, dan tetap berakar kuat kepada NU.

Jokowi mengatakan, saat ini pemerintah masih memfasilitasi UNU Yogya agar bisa bekerja sama dengan Uni Emirat Arab dan mendirikan MBZ School of Future Studies. Jokowi ingin MBZ School of Future Studies ini juga dibangun setinggi 9 lantai di samping gedung Universitas Nahdlatul Ulama.

"Ini sudah setahun lebih untuk bekerja sama dengan Uni Emirat Arab. Baru 2 minggu yang lalu saya juga berbicara lagi dengan Yang Mulia MBZ di KTT G20 India. Saya berbicara setengah jam saya singgung lagi masalah ini. 'Ya Pak Jokowi sedang proses'. Jawaban beliau seperti, ya Pak Jokowi sedang proses. Bulan ini akan dikirim Menteri Suhail untuk berbicara lagi di Indonesia," lanjut Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa masih banyak berbagai program lainnya yang sedang dikerjakan pemerintah bersama NU dan ormas Islam lainnya. Sebab, berbagai tantangan yang dihadapi saat ini sangat banyak dan berat.

"Namun dengan terus didampingi para ulama, didampingi para kyai, insya allah bangsa Indonesia bisa memenangi masa depan, bisa mewujudkan Indonesia emas dan bisa menjadi negeri yang ba'datun, toyyibatun, wa robbun gofur," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement