Jumat 15 Sep 2023 06:50 WIB

Penulis Buku Ganjar Sebut Memilih Presiden Harus Berdasarkan Ide, Gagasan dan Pemikiran

Hamid menyebut Ganjar sosok paling tepat menggantikan Presiden Jokowi.

Penulis Hamid Basyaib berikan keterangan kepada wartawan usai peluncuran bukunya yang berjudul
Foto: ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat
Penulis Hamid Basyaib berikan keterangan kepada wartawan usai peluncuran bukunya yang berjudul "Membedah Pikiran Ganjar" di Jakarta, Kamis (14/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Penulis buku Membedah Pikiran Ganjar Hamid Basyaib mengatakan memilih presiden harus berdasarkan ide, gagasan, dan pemahaman tentang Indonesia. Menurutnya, hal itu agar presiden terpilih bisa menyelesaikan persoalan yang dihadapi bangsa dengan tepat.

 

Baca Juga

"Dalam pandangan saya, yang lebih penting sebagai bahan pertimbangan memilih calon pemimpin adalah pikiran-nya ide-nya, karena dia akan bekerja berdasarkan itu," kata Hamid dalam peluncuran bukunya "Membedah Pikiran Ganjar" di Jakarta, Kamis (14/9/2023).

 

Hamid juga menyayangkan apabila masyarakat memilih pemimpin hanya karena sekadar suka dengan karakternya atau senang melihat pidato yang berapi-api. "Orang tidak bekerja dengan teriak-teriak dengan pidato, tapi kerja dengan idenya karena itu jauh lebih penting," ujarnya.

Hamid melalui bukunya mencoba menjelaskan secara garis besar pemikiran Ganjar Pranowo. Mulai dari pemikiran tentang ekonomi, hukum, kesenian, budaya, serta pertahanan, dan keamanan negara.

 

Dia pun berharap melalui buku yang ditulisnya tersebut, masyarakat bisa membaca dengan tenang di rumah sebelum mengambil keputusan saat pemungutan suara. "Dalam Pilpres, calon presiden selayaknya diketahui pikiran-nya, ide-nya tentang Indonesia, pemahaman dia tentang Indonesia, maupun pengenalan dia terhadap masalah Indonesia tentu saja yang besar yang penting dan utama lalu pemahaman tentang cara atau solusi yang ditawarkan," kata Hamid.

 

Dia mengatakan Ganjar merupakan sosok yang cerdas, sederhana, dan mudah dekat dengan masyarakat. Karena itu menurut Hamid, tidak bisa seseorang menjadi presiden karena dianggap menakutkan dan seram.

 

Hamid berharap melalui buku yang ditulisnya itu dapat menyimpulkan bahwa Ganjar merupakan sosok yang tepat menggantikan Jokowi sebagai Presiden. "Saya rasa sudah jelas dan itu juga pertimbangan PDIP. Kita harus hormati itu, hak sebagai partai politik terbesar ya tentu berhak," ujarnya.

 

Hamid juga mengajak para penulis lain untuk turut menulis soal pemikiran dan gagasan dari para bakal capres lainnya. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan pandangan mendalam mengenai siapa yang layak dipilih sebagai pemimpin Indonesia untuk lima tahun ke depan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement