Selasa 12 Sep 2023 20:50 WIB

Jawa Barat Jaga Stok Beras Selama Musim Kemarau

Saat ini, harga beras di Jawa Barat juga merangkak naik.

Jawa Barat menjaga stok beras hadapi musim kemarau.
Foto: Bowo Pribadi
Jawa Barat menjaga stok beras hadapi musim kemarau.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyatakan bahwa pihaknya melakukan usaha untuk menjaga stok beras aman dalam menghadapi kekeringan akibat kemarau panjang. "Itu dihadapi seluruh daerah dan negara. Dan setiap minggunya TPID (tim pengendali inflasi daerah) memantau, intinya (dalam kemarau) stok beras harus diperhatikan," ujar Bey Machmudin di Bandung, Selasa (12/9/2023).

Usaha tersebut juga, ucap Bey, dilakukan untuk menjaga harga komoditas bahan pokok tersebut yang kini telah merangkak naik lagi, bahkan di beberapa daerah Kota Bandung dikabarkan sudah mencapai Rp 16 ribu dari sebelumnya Rp 13 ribu. Dengan menjaga stok beras, Bey mengatakan pihaknya menjamin tidak akan terjadi kelangkaan di pasar-pasar tradisional Jawa Barat, meski terjadi kenaikan harga.

Baca Juga

"Intinya ketersediaan stok saja yang penting, belum ada daerah yang minus stok beras. Harga naik memang itu dialami semua daerah," katanya.

Terkait dengan kenaikan harga sendiri, Bey menilai kenaikan yang terjadi di Jawa Barat itu masih terbilang wajar. "Masih cukup normal tapi memang tinggi. Beras premium itu mungkin Rp 100 sampai Rp 200 rata-rata (naiknya tiap periode)," kata Bey.

Selain itu, dia juga yakin meski harga beras mulai naik, tidak akan terjadi gejolak di pasar, mengingat bantuan pangan dari pemerintah pusat juga mulai dilakukan, termasuk dengan operasi pasar.

"Dari nasional ada bantuan pangan itu yang harus kita jaga, supaya tidak ada kelangkaan barang. Itu yang paling penting. Operasi pasar, bantuan pangan kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM)," ucapnya.

Sebelumnya dikabarkan, Perum Bulog Wilayah Jawa Barat telah menyalurkan sebanyak 65.453 ton beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke seluruh Jawa Barat, sepanjang 2023 sampai Agustus ini, dalam usaha untuk mengendalikan harga komoditas itu. Perum Bulog Jawa Barat menyebutkan ada 139 titik pasar yang menerima beras melalui gerakan Siap Jaga Harga Pasar dengan SPHP (SIGAP SPHP) atau operasi pasar dengan harga Rp8.300 per kilogram.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement