Ahad 10 Sep 2023 20:30 WIB

BRIN : Banyak Tumpahan Mikroplastik di Sungai Citarum

Pencemaran mikroplastik di daerah industri, pemukiman, dan pertanian tak berbeda jauh

Warga memancing ikan di aliran Sungai Citarum di Curug Jompong, Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/9/2023).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga memancing ikan di aliran Sungai Citarum di Curug Jompong, Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan banyak tumpahan berbagai mikroplastik telah mencemari Sungai Citarum bagian tengah yang terletak di Karawang, Provinsi Jawa Barat.

Periset Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN Indra Setiadi mengatakan, pengambilan sampel dilakukan saat musim hujan pada Februari sampai April 2022. Mikroplastik berupa pelet, film, fiber, dan fragmen dengan kelimpahan di air sebesar 102 partikel per meter kubik dan kelimpahan di sedimen sebanyak 602 partikel per kilogram.

Baca Juga

Kelimpahan pada saluran pencernaan ikan sapu-sapu sekitar 90 partikel per individu dengan ukuran rata-rata yang mendominasi pada air sedimen dan saluran pencernaan kurang dari 0,3 milimeter.

"Mikroplastik masuk ke sungai melalui limpasan angin, limpasan hujan, dan saluran drainase serta degradasi sampah plastik in situ," kata Indra.

Mikroplastik mempunyai ukuran kurang dari lima milimeter dengan batas ukuran bawah yang tidak ditentukan. Namun pada umumnya menggunakan ukuran 0,33 milimeter.

Indra menuturkan pencemaran mikroplastik yang terjadi di daerah industri, pemukiman, dan daerah pertanian tidak berbeda secara signifikan.

BRIN melalukan penelitian itu untuk mengidentifikasi karakteristik dari bentuk dan ukuran, kemudian identifikasi polimer dan kelimpahan mikroplastik pada air, sedimen dan saluran pencemaran ikan sapu-sapu di Sungai Citarum bagian tengah. Lokasi pengambilan sampel dilakukan pada tiga stasiun. Stasiun pertama ada di Wadas, Teluk Jambe Raya perwakilan industri; stasiun kedua terletak di Pasir Panggang, Teluk Jambe Timur perwakilan pemukiman padat penduduk; dan stasiun ketiga berada di Sumedangan, Teluk Jambe Timur perwakilan wilayah pertanian.

Pengukuran data di lapangan dengan pengambilan arus air, lebar badan sungai, kedalaman, suhu, derajat keasaman, dan oksigen terlarut. Pengambilan sampel pada air menggunakan plankton net yang sudah di modifikasi menggunakan bukaan mulut dengan saringan lima milimeter. Pengambilan sampel sedimen menggunakan sedimen core tube 2 inci. Sedangkan sampel ikan sapu-sapu diperoleh dari tangkapan nelayan setempat.

Indra berharap masalah mikroplastik dari sumber baik primer maupun sekunder bisa segera diatasi agar meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan. Pengelolaan daerah aliran sungai Citarum secara menyeluruh juga penting melalui kolaborasi aktif antara pemerintah, masyarakat, sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat, dan para ahli untuk mencapai pengelolaan sampah yang berkelanjutan dalam upaya mengurangi pencemaran mikroplastik di Sungai Citarum.

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement