Ahad 10 Sep 2023 15:12 WIB

Kasus ISPA di Jabodetabek Capai 14 Ribuan per Hari 

Angka kasus ISPA lebih tinggi terutama saat pulihnya kondisi pandemi Covid-19.

Rep: Eva Rianti/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi (tengah) di Jakarta, Ahad (10/9/2023).
Foto: Republika/Eva Rianti
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi (tengah) di Jakarta, Ahad (10/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Jabodetabek tercatat mencapai sekitar 14 ribu kasus per hari. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi. 

"Kasus ISPA yang jelas kita melakukan pemantauan harian. Di Jabodetabek ada sekitar 14 ribuan kasus tiap hari. Kondisinya dibandingkan tahun lalu jelas lebih tinggi," kata Imran usai acara perayaan Hari Olah Raga 2023 di kawasan Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Ahad (10/9/2023). 

Baca Juga

Imran menjelaskan, pergerakan angka kasus ISPA saat ini memang lebih tinggi, terutama saat pulihnya kondisi pandemi Covid-19. Pada saat melandainya kasus Covid-19 dan bergerak menuju endemi, aktivitas atau mobilitas masyarakat kian longgar. Lalu imbasnya pada polusi udara yang makin buruk sehingga diduga berdampak pada makin banyak orang terkena ISPA.

"Terjadi peningkatan pada akhir tahun 2022, seiring dengan mulai dilonggarkan, polusinya naik, ada kenaikan kasus ISPA. Tapi terkait berhubungan langsung (dampaknya terhadap ISPA) kita masih kaji lagi ya," kata dia menerangkan.

Menurut penuturannya, proporsi kasus ISPA secara keseluruhan didominasi oleh usia orang dewasa atau usia produktif. Sementara itu, untuk kasus pneumonia yang menyerang saluran pernapasan hingga ke paru-paru -misalnya sesak napas- lebih banyak menyerang kalangan balita.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement