Rabu 06 Sep 2023 17:57 WIB

Lalin Nyaris Lumpuh di Hari Kedua KTT ASEAN, Ini Respons Polisi

Polisi mengeklaim sudah sosialisasi soal lalu lintas yang digunakan KTT ASEAN.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Sudinhub Jakarta Timur memindahkan mobil yang terparkir di dalam Taman Mini Indonesia Indah (TMII) karena digunakan KTT ke-43 ASEAN, Rabu (6/9/2023). Polisi klaim sudah sosialisasi soal lalu lintas.
Foto: ANTARA/HO-Sudinhub Jakarta Timur
Sudinhub Jakarta Timur memindahkan mobil yang terparkir di dalam Taman Mini Indonesia Indah (TMII) karena digunakan KTT ke-43 ASEAN, Rabu (6/9/2023). Polisi klaim sudah sosialisasi soal lalu lintas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi lalu lintas di beberapa ruas jalan di Jakarta mengalami kemcetan parah imbas penutupan sejumlah jalan dalam rangka penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 di Jakarta. Akibatnya kemacetan parah itu, para pekerja harus terjebak di jalan hingga berjam-jam.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menjelaskan bahwa ada sedikit perbedaan rekayasa lalu lintas di hari kedua perhelatan KTT ASEAN ke-43. Namun ia mengaku pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengurai kemacetan imbas dari penutupan sejumlah jalan utama di Jakarta. Termasuk juga mensosialisasikan rekayasa lalu lintas sedini mungkin.

Baca Juga

"Kita sudah woro-woro sejak tadi malam lewat media yang ada. Mohon maaf (mungkin) masyarakat belum semuanya membuka media sosial tidak membuka media yang ada. Jadi mulainya jam tujuh jadi sedikit ada belum mendengar mungkin," ujar Latif saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (6/9).

Menurut Latif, salah satu titik kemacetan pada Rabu (6/9) pagi, terjadi di arah timur dari alteri Cawang. Karena memang dari arah timur sedikit jalan alterinya, hanya melalui Tebet dan Manggarai saja.

 

Sementara jalur lainnya, ia mengeklaim dapat terurai dengan cepat dan memiliki banyak jalur arteri, mulai dari jalur Tendean,  Fatmawati,  Permata Hijau, dan Pondok Indah.

"Karena timur ini kan agak buangannya sedikit alterinya. Kalau selatan banyak mau lewat Tendean, lewat Fatmawati lewat Permata Hijau, Pondok Indah sampai Slipi sana gak ada masalah," terang Latif.

Latif menegaskan, apa yang terjadi di beberapa ruas jalan bukan kemacetan tapi hanya kepadatan saja. Baginya selama itu bisa terurai dengan cepat walaupun hanya satu jam adalah kepadatan. Sementara kalau kemacetan berarti tidak bisa jalan sama sekali. Karena itu ia meminta agar masyarakat tidak diteror dengan istilah kemacetan. 

"Kita jangan meneror masyarakat sampaikan, kalo mereka mengatakan macet itu orang jadi stress, itu kepadatan. Jadi kalau kepadatan orang akan nyaman gitu pasti akan bisa terurai," jelas Latif.

Sebelumnya, Polisi kembali melakukan rekayasa lalu lintas pada hari kedua gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Ke-43, Rabu (6/9). Pihak kepolisian akan mensterilkan jalur-jalur yang dilalui oleh para delegasi atau tamu negara.

Rekayasa lalu lintas mulai diberlakukan pada pukul 07.00 WIB sampai dengan 10.00 WIB. Ketiga sektor tersebut adalah sektor Senayan, sektor Bundaran HI, dan sektor Kuningan.

"Kita ada tiga sektor, sektor Senayan, sektor Bundaran HI, dan sektor dari pada Kuningan, itu nanti jalan Rasuna Said. Prioritas dari sektor (Bundaran) HI. Begitu juga Jalan Gatot Subroto, dan Jalan Rasuna Said, kita juga akan sterilkan dalam artian tamu negara akan menuju ke JCC,” tutur Latif.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement