Rabu 06 Sep 2023 14:08 WIB

RS Sentosa Mengaku tak Sanggup Bayar Uang Kompensasi Permintaan Ibu Bayi Tertukar

RS Sentosa menyayangkan dua ibu tertukar menolak tawaran kompensasi.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Teguh Firmansyah
Polres Bogor mengungkapkan dua bayi yang dilahirkan di RS Sentosa Bogor pada Juli 2022 memang tertukar dari hasil tes DNA yang dilakukan pada Senin (21/8/2023).
Foto:

Menurut Gregg, RS Sentosa yang sebagian besar pasiennya merupakan pasien BPJS memprioritaskan pelayanan. Hal itu juga disampaikan oleh Direktur RS Sentosa Margaretha Kurnia, kepada dua ibu ketika restorative justice di Polres Bogor pekan lalu.

“Dan rumah sakit ini pasien BPJS itu kan prioritas pelayanan. Jadi memang segala sesuatu fokusnya ke sana. Iya (disampaikan ke dua ibu bayi), ada saya juga,” jelasnya.

Sebelumnya, diberitakan dua ibu bayi tertukar, menolak kompensasi perdamaian dari Rumah Sakit Sentosa, yakni berupa jaminan kesehatan dan beasiswa. Kedua korban ingin RS Sentosa bertanggung jawab atas insiden bayi tertukar yang terjadi setahun belakangan.

Kuasa Hukum Siti Mauliah, Rusydiansyah Nur Ridho, mengatakan RS Sentosa menawarkan bantuan kesehatan dan beasiswa pendidikan, hingga bayi GL (1) dan GB (1) berusia 18 tahun. Namun menurutnya, kedua hal itu sudah difasilitasi oleh negara melalui BPJS dan sekolah negeri gratis.

“Betul kita tolak. Tidak masuk akal lah, itu sudah hak dasar ya. Pendidikan dan kesehatan,” kata Rusydi di Mapolres Bogor, Jumat (1/9/2023).

Senada dengan Rusydi, Kuasa Hukum Dian Prihatini, Binsar Aritonang, ingin RS Sentosa menunjukkan tanggung jawabnya atas insiden bayi tertukar ini. Pihaknya pun menolak kompensasi perdamaian yang ditawarkan RS Sentosa.

“Saya rasa semua juga tahu penawaran rumah sakit yang disampaikan terkait pendidikan atau kesehatan itu sudah ditanggung oleh negara juga kan. Jadi saya rasa penawaran tersebut sudah patutnya kami tolak,” ujarnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement