Rabu 06 Sep 2023 07:31 WIB

Telkom Dukung Digitalisasi Sektor Perusahaan Lewat OCA

Di era digital, penggunaan layanan omnichannel terus mengalami peningkatan.

PT Telkom Indonesia (Persero) melalui Leap-Telkom Digital (Leap) terus mengembangkan produk digital Omni Communication Assistant (ilustrasi)
Foto: Telkom Indonesia
PT Telkom Indonesia (Persero) melalui Leap-Telkom Digital (Leap) terus mengembangkan produk digital Omni Communication Assistant (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- PT Telkom Indonesia (Persero) melalui Leap-Telkom Digital (Leap) terus mengembangkan produk digital Omni Communication Assistant (OCA) sebagai upaya menjawab kebutuhan digitalisasi perusahaan yang memerlukan layanan omnichannel.

"Di era digital, penggunaan layanan omnichannel terus mengalami peningkatan terutama di sektor enterprise (perusahaan)," kata Direktur Digital Business Telkom Muhamad Fajrin Rasyid melalui keterangannya, di Makassar, Selasa (5/9/2023) lalu.

Baca Juga

Saat ini tercatat lebih dari 16 ribu pengguna aktif di platform OCA, 190 verified account WhatsApp yang meliputi lebih dari 130 juta traffic WhatsApp di dalamnya. Selain itu, hingga Juli 2023 terdapat lebih dari 8,5 juta pesan yang dikirim melalui OCA, tumbuh lebih dari 12 persen secara year on year.

Pencapaian tersebut tentunya tidak terlepas dari nilai lebih yang membedakan OCA dari omnichannel lainnya. Omnichannel OCA dilengkapi dengan teknologi Communications Platform as a Service (CPaaS) yang mengacu pada platform berbasis cloud dengan menyederhanakan integrasi layanan komunikasi omnichannel menggunakan teknologi API seperti yang ada di WhatsApp Business API.

Selain itu, perubahan model bisnis terbaru WhatsApp dapat memudahkan pengguna karena biaya yang dikenakan menyesuaikan kebutuhan bisnis.

OCA sebagai platform penyedia layanan WhatsApp Business API turut menerapkan perubahan mengikuti kebijakan WhatsApp untuk memudahkan pelanggan menjalankan bisnis sesuai kebutuhan. Saat ini, biaya yang dikenakan berdasarkan empat kategori pesan, yakni Authentication, Marketing, Utility, dan Service.

“OCA sudah melakukan penyesuaian pada layanan WhatsApp Business API yang membuat perusahaan dapat mengatur biaya yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan bisnisnya," kata Fajrin.

Dengan begitu, alokasi anggaran perusahaan lebih efektif dan efisien. Perubahan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Telkom untuk mempercepat implementasi ekosistem digital di sektor usaha dengan memberikan pelayanan terbaik.

Salah satu pengguna yang telah merasakan manfaatnya adalah Bank Syariah Indonesia Maslahat (BSI Maslahat). Dengan layanan OCA, BSI Maslahat dapat menjalankan komunikasi bisnisnya lebih maksimal.

Direktur BSI Maslahat Risyad Iskandar menyebut sebelumnya mengirim informasi ke donatur via WhatsApp secara manual satu per satu dan membutuhkan waktu hingga lima hari, dengan OCA satu kali klik pesan langsung terkirim kepada sepuluh ribu kontak.

"Layanan OCA menjadi solusi kami dalam mensosialisasikan program kepada donatur, stakeholder, dan masyarakat,” kata dia.

Melalui platform OCA, Telkom berupaya dapat mengakselerasi pemanfaatan teknologi digital bagi seluruh perusahaan di Indonesia dengan menyederhanakan layanan komunikasi yang ada di perusahaan.

Diharapkan komunikasi perusahaan bisa lebih terpusat dan real-time, sehingga pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumennya lebih efektif dan efisien, dan ekosistem digital Indonesia dapat segera terwujud.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement