REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kedaruratan sampah yang terjadi di Kota Bandung dan tiga wilayah Bandung Raya lain masih belum sepenuhnya teratasi. Tercatat setidaknya 13.000 ton sampah tertimbun di Kota Bandung, imbas ditutupnya TPA Sarimukti selama sepekan belakangan.
Namun, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung melaporkan, sejak Jumat hingga Ahad, 2.000 tonase sampah sudah terangkut ke TPA Sarimukti. Kasubag UPT DLHK Kota Bandung Oki mengatakan, meski belum normal, Kota Bandung bisa melakukan setidaknya 95 hingga 100 ritase per hari.
"Kalau yang terangkut, data sampai Ahad (3/9) kemarin sebanyak 2000 an ton, ritase harian sekitar 95-100, masih belum normal," kata Oki saat dihubungi Republika.co.id, Senin (4/9/2023).
"Kita prioritaskan agar di jalan tidak ada tumpukan sampah," imbuhnya.
Saat ditanya mengenai kondisi TPS di Kota Bandung yang dilaporkan sepenuhnya overload, Oki mengatakan saat ini belum ada perubahan berarti. Namun dia menegaskan akan usahakan untuk terus mengangkut tumpukan sampah yang tertahan di TPS.
"(TPS overload) Sepertinya masih belum (berkurang), tapi kita usahakan agar terangkut. Sesuai arahan pimpinan, bertahap kita beresin," tegas Oki.
"Dan tidak semua 135 overload, kalau penuh iya," imbuhnya.
Dia berharap, kondisi TPA Sarimukti dapat segera kembali normal sehingga ritase dan tonase pengangkutan sampah bisa kembali normal. Seperti yang diketahui, Kota Bandung setidaknya memproduksi 1.300 ton sampah per hari. Sedangkan ritase normal Kota Bandung sebanyak 241 ritase.
Sementara itu, Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, untuk mengurangi timbunan sampah yang tertahan, warga dihimbau untuk mulai membiasakan diri menerapkan Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan). Pola ini, kata dia, dapat sangat membantu proses pengolahan sampah, khususnya sampah organik.
"Di kita sudah tertahan lebih dari 13.000 ton sampah walaupun terus kita coba kurangi, khususnya sampah organik, sedang kita timbun untuk diolah di lobang-lobang pengurai di TPS Tegalega," ujarnya, Ahad (3/9/2023).
Sebelumnya, Ema melaporkan sampah telah memenuhi kapasitas seluruh tempat pembuangan sementara (TPS) di Kota Bandung, yang berjumlah sebanyak 135 TPS. Penuhnya kapasitas penampungan ini membuat banyak TPS yang memutuskan untuk tutup sementara.
"Kota bandung sudah sepekan ini tidak bisa mengirim sampah ke TPA Sarimukti, jadi di 135 TPS di Kota Bandung semuanya sudah overload," kata Ema saat menghadiri acara aktivasi Microlibrary Pelita Aksi KPK di Alun-alun Bandung, Senin (28/8/2023).
Ema mengatakan, jika sebelumnya Pemkot Bandung masih dapat mengupayakan pola substitusi dengan mengalihkan penumpukan sampah ke TPS yang memiliki kapasitas lebih besar, namun kini upaya tersebut sudah tidak efektif lagi. Dia mengatakan, TPS Babakan Siliwangi yang sebelumnya dijadikan tujuan substitusi sampah, saat ini juga terancam overload, begitu juga TPS besar lain seperti Tegalega dan Astanaanyar.