REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir dikenal sebagai figur yang berintegritas dalam mengelola lembaga. Dia merupakan tokoh yang banyak mengukir prestasi yang mengharumkan nama negeri.
Berdasarkan hasil beberapa survei, elektabilitasnya menunjukkan kenaikan secara signifikan. Kondisi demikian semakin membuka peluang Erick Thohir untuk dapat diusung kuat sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024.
Pengamat Politik Universitas Indonesia Ade Reza Hariyadi mengatakan, kenaikan elektabilitas kuat semakin membuat Erick Thohir potensial dapat terusung sebagai cawapres. Hal itu hadir salah satunya berkat kinerja mesin politik yang bergerak efektif.
"Saya kira mesin politik itu pasti akan melakukan serangkaian upaya untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitas Erick Thohir," kata Ade di Jakarta pada Jumat (1/9/2023).
Imbasnya, lanjut dia, turut mampu membuat Erick Thohir menjadi figur cawapres dengan kenaikan tren elektabilitas positif. Anggota Kehormatan Banser Nahdlatul Ulama (NU) ini semakin banyak dilirik untuk dipinang sebagai cawapres.
Diketahui tren elektabilitas Erick Thohir menguat berkaca pada temuan survei Litbang Kompas periode 27 Juli - 7 Agustus 2023, Erick Thohir bersaing ketat di daftar teratas. Ketua Umum PSSI ini bahkan berhasil memperoleh angka elektabilitas sebesar 8,0 persen.
Elektabilitas Erick Thohir tercatat naik pesat dari bulan Januari sebesar 3,1 persen menjadi pada Mei 4,5 persen hingga periode Agustus 2023 berhasil menyentuh angka hingga 8,0 persen. Hal tersebut tentu menjadi tren sangat positif.
"Ini menunjukan bahwa mesin politik Erick Thohir bekerja dengan efektif," ujarnya.
Maka demikian, lanjut dia, kehadiran sejumlah keunggulan Erick Thohir tersebut semakin membuatnya figur cawapres idaman. Erick Thohir dinilai sosok cawapres yang dapat menguatkan keterpilihan pada pelaksanaan di Pilpres mendatang.