REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- HOPE Academy menggelar Groundbreaking Ceremony atau peletakan batu pertama yang menandai dimulainya pembangunan HOPE Academy PIK 2 di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Teluknaga, Kabupaten Tangerang. Kamis (31/8/2023). Ketua YPPH yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Pelita Harapan (UPH) Jonathan L Parapak, menyatakan kegembiraannya dan berterima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung pembangunan HOPE Academy PIK 2.
"Kita harus menyiapkan putra-putri yang kreatif, yang mampu berpikir kritis, dan yang dapat membangun konektivitas. HOPE Academy PIK 2 ini kita harapkan menjadi pusat untuk melahirkan para pemimpin masa depan," kata Jonathan dalam siaran pers, Kamis (31/8/2023).
HOPE Academy PIK 2 akan dibangun di atas lahan seluas 15 ribu meter persegi dengan konsep Sustainable and Green. Memiliki desain rancangan arsitektur yang ramah lingkungan, bangunan HOPE Academy PIK 2 ini akan membuat banyak area dengan pencahayaan secara alami dan aliran udara yang maksimal.
Dilengkapi dengan beragam fasilitas yang up to date untuk mendukung pembelajaran para anak didik, mulai dari music studio, art studio, cooking studio, pottery studio, makerspace, science lab, collaborative space, sensory room, lapangan sepak bola, lapangan basket, bahkan fasilitas yang sangat spesial pun disediakan oleh HOPE Academy PIK 2, yaitu fasilitas childcare.
Direktur Eksekutif YPPH Stephanie Riady mengatakan bahwa sesuai dengan visi dan misi YPPH, HOPE Academy akan berkontribusi maksimal dalam memberi dampak bagi bangsa lewat pendidikan. Dalam kesempatan itu, ia memaparkan bahwa YPPH telah menghadirkan 52 sekolah, baik berbasis nasional maupun internasional dan satu universitas yang tersebar mulai dari Nias, Sumatra Utara, hingga pegunungan Papua; dengan 4.500 tenaga pendidik serta pendukung administratif.
Ia melanjutkan, keunggulan HOPE Academy adalah pendidikan yang bukan berdasarkan penghafalan, tetapi pendidikan yang menggunakan sistem belajar interdisipliner, di mana mata pelajaran tidak terkotak-kotak, melainkan mengintegrasikan semua bidang menjadi unit dan proyek yang lintas subjek. Ia juga menambahkan, pembangunan HOPE Academy PIK 2 akan diupayakan berjalan lancar dan tepat waktu, sehingga dapat selesai pada awal tahun 2025. Sesuai rencana, kegiatan belajar-mengajar di HOPE Academy PIK 2 akan siap dimulai untuk tahun akademik 2025/2026.
"Oleh karena itu, kami mendidik anak-anak yang cerdas, yang juga memiliki pemikiran kritis dan mampu memecahkan masalah. Terlebih lagi, HOPE Academy juga unggul karena kami mempunyai moto "No Child Left Behind", di mana sekolah-sekolah lain mungkin mengeluarkan anak-anak yang tidak dapat bertumbuh secara akademik, tapi di HOPE Academy, kami mengetahui bahwa setiap anak diciptakan Tuhan dengan unik," papar Stephanie.
Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Kemenkumham RI Cahyo Rahadian Muzhar, mengatakan bahwa sekolah bukan hanya tempat untuk belajar, tetapi juga ruang di mana generasi muda membentuk karakter dan mempersiapkan diri menghadapi masa depan. "HOPE Academy tidak hanya sebagai suatu tempat untuk meraih pendidikan, tetapi suatu tempat yang memberikan putra-putri yang bersekolah di sini menjadi putra-putri anak bangsa yang betul-betul pintar, cerdas, but at the same time juga mempunyai morality yang lebih dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena kalau orang pintar, tapi tidak punya moral, itu pasti daya rusaknya akan sangat tinggi sekali," ucapnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, H Fahrudin mengemukakan pendirian HOPE Academy merupakan salah satu jawaban, sehingga perbedaan mutu pendidikan di Kabupaten Tangerang tidak ada lagi. HOPE Academy bukan hanya berdiri untuk kalangan tertentu, tetapi juga diharapkan sebagai salah satu praktik baik bagi sekolah-sekolah lainnya yang membutuhkan inovasi maupun transformasi di bidang teknologi.
Gedung HOPE Academy PIK 2 dipersiapkan untuk kapasitas lebih dari 1.000 siswa, menyediakan dan melayani berbagai jenjang pendidikan dengan kurikulum berstandar internasional, mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini (Pre-School), Sekolah Dasar (Elementary School), Sekolah Menengah Pertama (Junior High School), hingga Sekolah Menengah Atas (Senior High School).
Head of School HOPE Academy Recky Rendy menambahkan HOPE Academy berkomitmen untuk mendidik anak bukan hanya secara akademis tetapi juga sosial, emosional, fisik, and spiritual. Dengan menggandeng kurikulum International Baccalaureate (IB), kami memperlengkapi anak-anak dengan 21st century mindset, yaitu pemikiran yang internasional serta kritis agar mereka bukan hanya siap menghadapi masa depan, tetapi juga siap membentuk masa depan. Kami percaya setiap anak berharga dan punya kesempatan untuk belajar semaksimal mungkin meskipun memiliki tantangan yang berbeda-beda, oleh karena itu, kami memiliki learning support department dan pendidikan inklusif untuk membantu anak anak belajar dan bertumbuh sesuai dengan tantangan dan kebutuhannya masing-masing. Inilah yang menjadikan HOPE Academy berbeda dari sekolah lainnya," tutur Recky.
Pendiri dan Ketua Pembina YPPH, James T Riady menyoroti tantangan yang akan dihadapi generasi mendatang, khususnya isu gender atau lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Ia pun berharap semoga murid-murid lulusan dari sini bukan hanya berhasil di dunia, tetapi berhasil secara holistik, menjadi manusia yang beriman, takut akan Tuhan, dan berguna di tengah masyarakat.
Groundbreaking ceremony tersebut juga dihadiri oleh jajaran manajemen dari Agung Sedayu Group (ASG) yang mendukung proses pembangunan dan pengembangan HOPE Academy. HOPE Academy yang telah didirikan pada tahun 2019 di Puri Indah, Jakarta Barat, dan kini melebarkan sayap ke kawasan PIK 2, berkomitmen untuk menyediakan sistem pendidikan dinamis yang modern guna mendukung tumbuh kembang anak secara utuh di tengah zaman yang semakin berkembang pesat. Didukung dengan beragam fasilitas terkini, HOPE Academy akan memberikan pengalaman bersekolah terbaik dengan harga yang terjangkau.