Selasa 29 Aug 2023 21:04 WIB

Fasilitas Park and Ride akan Diintegrasikan dengan LRT Jabodebek

Park and Ride memungkinkan masyarakat tak perlu gunakan kendaraan pribadi.

Rep: Eva Rianti/ Red: Nora Azizah
Warga menaiki moda transportasi Light Rail Transit (LRT) Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabodebek), Selasa (29/8/2023) sore. Presiden RI Joko Widodo telah meresmikan LRT Jabodebek di Stasiun Cawang pada Senin (28/8) kemarin, LRT ini menghubungkan wilayah Cibubur hingga Bekasi ke Jakarta Pusat yang terdiri dari 18 stasiun. Tarif LRT Jabodebek diberlakukan promo berupa diskon sebesar 78% yang diwujudkan dalam tarif flat sebesar Rp 5.000 untuk seluruh lintas pelayanan, sejak diresmikan sampai dengan akhir bulan September 2023.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga menaiki moda transportasi Light Rail Transit (LRT) Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabodebek), Selasa (29/8/2023) sore. Presiden RI Joko Widodo telah meresmikan LRT Jabodebek di Stasiun Cawang pada Senin (28/8) kemarin, LRT ini menghubungkan wilayah Cibubur hingga Bekasi ke Jakarta Pusat yang terdiri dari 18 stasiun. Tarif LRT Jabodebek diberlakukan promo berupa diskon sebesar 78% yang diwujudkan dalam tarif flat sebesar Rp 5.000 untuk seluruh lintas pelayanan, sejak diresmikan sampai dengan akhir bulan September 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyatakan bakal menyediakan fasilitas park and ride sebagai penguatan dalam pengaplikasian transportasi publik anyar, light rail transit (LRT) Jabodebek. Hal itu untuk semakin memperkuat akses transportasi publik yang terintegrasi dengan LRT Jabodebek.

"Yang harus didorong adalah kami akan berkoordinasi dengan dinas perhubungan setempat untuk penyediaan lokasi-lokasi park and ride, sehingga masyarakat yang ada di kawasan itu tidak harus menggunakan kendaraan pribadi," kata Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo kepada wartawan, Selasa (29/8/2023). 

Baca Juga

Menurut pengamatan Syafrin, evaluasi atas mulai dioperasikannya LRT Jabodebek pada Senin (28/8/2023) terbilang sudah cukup baik dengan penerapan tarif yang terjangkau, yakni Rp5.000 selama proses promosi. Namun sejumlah masyarakat belum menggunakan transportasi tersebut karena faktor integrasi angkutan umum yang belum cukup  memadai.  

"Integrasi terus dilakukan, untuk Jakarta sekarang kita sudah lihat bahwa untuk integrasi LRT, MRT, dengan Transjakarta sudah baik, begitu juga minitrans dan mikrotrans. Setiap hari jumlah kendaraan bermotor yang masuk ke Jakarta sebanyak 997.669 kendaraan, 77,2 persennya roda dua," jelas dia. 

Adapun menurut catatannya, Depok dan Bogor merupakan dua daerah dengan jumlah kendaraan terbanyak, disusul Bekasi, kemudian Tangerang. Namun, dia mewajari hal itu karena secara jaringan kereta rel listrik (KRL), Bogor dan Bekasi hanya ada satu jaringan, dan Tangerang ada dua jaringan. 

"Nah sekarang dengan penguatan LRT di Jabodebek dari Bogor dan dari Depok, masuk ke Cawang kemudian Dukuh Atas. Demikian pula dari Bekasi, Jatimulya, dan seterusnya sampai Dukuh Atas, ini kita harapkan bisa memperkuat kawasan-kawasan tersebut dengan angkutan umum," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement