REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat keterpilihan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) makin menunjukkan peningkatan yang pesat untuk Pilpres 2024. Erick Thohir menjadi sosok yang mampu masuk ke semua segmentasi pemilih di Tanah Air.
Pengamat politik Unversitas Indonesia (UI) Ade Reza Hariyadi menilai, Erick mempunyai keunggulan kuat dari sisi penerimaan yang besar dari masyarakat. Menteri andalan Presiden Joko Widodo tersebut paling diterima di kalangan pemilih rasional.
"Tingkat akseptabilitas dan kemampuan beradaptasi dengan segmentasi pemilih rasional ini juga merupakan nilai positif yang lain yang akan berkontribusi untuk elektoral Erick Thohir," kata Ade di Jakarta, dikutip Selasa (29/8/2023).
Catatan hasil Lembaga Survel Indonesia (LSI) periode 1-8 Juli 2023 menunjukkan, capaian angka elektabilitas Erick sangat positif. Erick mendapatkan angka elektabilitas tertinggi dengan perolehan sebesar 21,2 persen.
Rincian survei tersebut juga menunjukkan gambaran pemilih Erick lebih besar ditemukan pada kalangan masyarakar perkotaan yakni 21,3 persen. Sedangkan pemilih berlatar belakangan pedesaan sebesar 15,6 persen. "Tren positif dan sentimen positif masyarakat juga mengarah ke Erick Thohir belakangan ini," jelas Ade.
Tentu hadirnya temuan tersebut, menurut Ade, semakin menjadikan Erick sebagai cawapres unggulan dengan segementasi pemilih sangat luas. Kondisi demikian, tentu menjadi sebuah keunggulan yang tidak mudah disamai oleh kandidat lainnya.
Sehingga, hal itu membuat Erick semakin diyakini sebagai kandidat cawapres yang layak. Ketua Umum PSSI itu dipercaya publik sebagai cawapres yang jauh berbeda dengan kandidat lain. "Saya kira ini yang membedakan Erick Thohir dengan kandidat cawapres lain," ucap Ade.