Ahad 27 Aug 2023 23:53 WIB

BNPB Belum Ketahui Sebab Kebakaran di Lereng Gunung Arjuno

Area yang terbakar merupakan jenis vegetasi semak belukar dan padang savana.

Rep: rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Api membakar hutan di lereng Gunung Arjuno. (ilustrasi)
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Api membakar hutan di lereng Gunung Arjuno. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memantau lahan perbukitan di bukit Budug Asu, lereng Gunung Arjuno terbakar pada Sabtu (26/8/2023) malam pukul 22.00 WIB. Area yang terbakar merupakan jenis vegetasi semak belukar dan padang savana. 

"Kebakaran lahan itu kemudian meluas hingga Curah Sriti dan Bukit Lincing yang masuk dalam wilayah administrasi Desa Pasawahan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan pers pada Ahad (27/8/2023). 

Baca Juga

Hasil pemantauan sementara yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, kebakaran begitu cepat meluas karena faktor angin. Hal ini diperparah jenis vegetasi yang mudah terbakar.

"Bahkan, kebakaran hutan itu telah meluas hingga memasuki wilayah Pasuruan dan Mojokerto," ujar Abdul. 

Abdul juga menyebut kondisi medan yang terjal berada di punggung lereng Gunung Arjuno menyulitkan tim gabungan untuk melakukan pemadaman. Cakupan luasan kebakaran tersebut masih dalam asesmen lanjutan. 

"Hingga saat ini Abdul mengatakan penyebab kebakaran lahan perbukitan tersebut belum diketahui," ujar Abdul. 

Di sisi lain, kebakaran lahan terjadi pula di lereng Taman Nasional Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat pada Jumat (25/8/2023). Kebakaran ini dilaporkan meluas hingga mencakup 151 hektare. 

"Kondisi arah angin yang berubah-ubah menjadi faktor pemicu perluasan kebakaran lahan tersebut," ujar Abdul. 

Abdul mengakui upaya pemadaman yang dilakukan mengalami sedikit kendala karena medan yang cukup terjal sehingga tim gabungan harus menggunakan cara-cara manual. Selain menggunakan pemadaman darat, tim gabungan juga membuat sekat bakar demi menghalau api agar tidak semakin meluas.

Menurut perkembangan laporan dari lapangan, wilayah yang terbakar meliputi blok Talaga Bogo, Batu Luhur, blok Batu Kuda, blok Batu Beuhuengan, blok Tegal Bodas, blok Jalan Maling, blok Panjak Rama, blok Karang Dinding dan blok Jalan Bukit Seribu Bintang.

Hingga Ahad (27/8/2023), personel gabungan dari Balai TN Gunung Ciremai, TNI, Polri, BPB, UPT Damkar, Pol PP, aparat desa dan kecamatan, Pengelola ODTWA Batu Luhur, PDAM, Pengelola KRK, MPA Pasawahan, Relawan, Forum Ciremai, MPA Bantaragung dan masyarakat setempat terus melakukan upaya-upaya pemadaman. 

"Tim juga melakukan pemantauan titik api," sebut Abdul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement