Banyak orang yang belum berhaji atau umroh bertanya seperti apa suasana ketika itu? Bagaimana misalnya suasana sewaktu wukuf di Arafah atau tinggal dan bermalam dalam tenda di Mina? Jawabnya tentu saja bisa saja mengejutkan. Kalau misalnya mengunjungi Istanbul Turki di sana memang akan mendapatkan pemandangan indah dan bisa mendapati sajian musik serta tarian sufi ala Jalaluddin Rumi. Namun, di Makkah pada musim haji suasana ini pasti tak akan bisa didapatkan. Yang tampak hanyalah lautan manusia bersliweran dengan mengenakan baju ihram yang putih.
Dan juga bila ingin tahu suasana wukuf dan bermalam di Mina untuk melempar jumrah. Di sana tak ada suara musik atau apa. Suara talbiyah akan ramai terdengar dari dalam tenda-tenda. Tapi yang pasti, suara paling dominan adalah suara raungan sirine mobil ambulans. Tak tanggung-tanggung suara itu terdengar selama 24 jam penuh atau tanpa jeda.
Di situ yang pasti terbayang bahwa kematian begitu dekat layaknya orang antri menunggu giliran menonton pertunjukan.''Maut begitu dekat. Tiba-tiba saja ada orang meninggal dengan begitu saja,'' ucap penyair terkemuka Indonesia, Sutardji C Bachri, ketika menceritakan kenangannya ketika dahuu pergi berhaji.