Kamis 24 Aug 2023 13:26 WIB

Warga Jabodetabek Perlu Waspada, Kelompok Ini Paling Rentan Ketika Terpapar Polusi Udara

Orang yang tinggal di wilayah dengan polusi udara tinggi, imunitasnya bisa turun.

Kondisi polusi di langit Jakarta terlihat dari Gedung Perpustaakan Nasional, Jakarta, Senin (14/8/2023). Polusi udara berdampak besar pada kesehatan masyarakat.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kondisi polusi di langit Jakarta terlihat dari Gedung Perpustaakan Nasional, Jakarta, Senin (14/8/2023). Polusi udara berdampak besar pada kesehatan masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis paru Feni Fitriani Taufik memaparkan ibu hamil, balita, lansia dan penderita penyakit paru adalah kelompok yang paling rentan ketika terpapar polusi udara. Pada ibu hamil, polusi udara dapat menyebabkan risiko bayi lahir dengan tinggi dan berat badan kurang, yang akhirnya akan menimbulkan stunting, sehingga mempengaruhi pertumbuhan organ-organ tubuhnya saat dewasa.

 

Baca Juga

“Sedangkan pada anak terjadi gangguan pertumbuhan pada paru, pertumbuhan tubuhnya, bahkan stunting. Kemudian mudah terjadi gejala batuk-batuk dan keluhan asma, dan mulailah terjadi pengerasan pembuluh darah, karena sejak kecil, bahan-bahan polutan sudah mempengaruhi anak tersebut," ujar dr Feni dalam diskusi secara daring di Jakarta, Rabu (23/8/2023).

 

Karena dari kecil sudah terpengaruh polusi udara, lanjut dr Feni, maka ketika dewasa risiko penyakit jantung dan asma bisa semakin tinggi. Demikian juga dengan risiko terjadi strok usia dini, kanker paru, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), dan diabetes.

photo
Puluhan warga Rusunawa Marunda alami sakit kulit dan gatal-gatal diduga imbas dari polusi udara dan debu batubara, Selasa (15/8/2023) - (Republika/Fergi Nadira)

Selain itu, ada ancaman menurunnya kondisi organ pernapasan, seperti paru, kemudian demensia atau pikun, gagal jantung, dan strok. Dokter Feni menjelaskan dari segi jenis, polutan terbagi atas gas dan partikel.

Gas ada yang bersifat iritasi dan peradangan, serta gas yang menyebabkan sesak napfas karena kekurangan oksigen, misalnya CO2 dan gas CO. Sementara partikel yang menyebabkan iritasi, peradangan, bahkan penyebab kanker dan kerusakan pernapasan, yakni volatile organic compound (VOC) dan particulate matter (PM) 2.5.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement