REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tantangan ke depan yang harus dihadapi generasi muda saat ini semakin berat. Apalagi, arus informasi saat ini sangat pesat.
Demikian diungkapkan Prof Effendy Ghozali dalam orasi ilmiahnya, di acara wisuda Institut Ummul Quro Al-Islami di Hotel Braja Mustika Bogor, Senin (21/8/2023).
Dalam orasi ilmiahnya, Effendy Ghozali menyampaikan, pada era ini, manusia dihadapi dengan berbagai macam ketidakpastian karena adanya perubahan yang begitu cepat.
"Dalam menghadapi tantangan ini, sangat penting bagi para wisudawan agar membuat networking seluas dan sekuat-kuatnya. Sebab, networking sangat mendukung dalam menentukan kesuksesan wisudawan," kata Effendy.
Sementara itu, dalam sambutannya rektor Institut Ummul Quro Al-Islami, Dr Syaiful Falah MPd.I turut memberikan pesan kepada 310 wisudawan. Menurut Syaiful, mau jadi apa pun nantinya para wisudawan harus memiliki kualitas dan dapat menginspirasi lingkungan.
"Jika nanti ada di antara wisudwan menjadi guru, baik di sekolah kecil, madrasah, dan di sekolah manapun. Jadilah guru yang mampu menginspirasi anak didiknya sehingga anak didiknya akan menjadi orang yang besar dan bermanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa," kata Syaiful dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (22/8/2023).
Selain itu, Syaiful pun berpesan agar para wisudwan senantiasa meramaikan mushala dan majlis taklim, salah satunya dengan tidak meninggalkan sholat.
Para wisudawan dari Institut Ummul Quro Al-Islami pun mendapatkan paparan dari Prof. Masykur Ali Musa yang menyarankan agar wisudawan menanamkan jiwa kewirausahaan Islam.
"Sebelum menanamkan itu, pertama kali yang harus ditanamkan adalah akidah, sebagai fondasi dalam menanamkan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda Islam," ujar Masykur.
Menurut dia, pada zaman ini terdapat pergeseran mengenai istilah keuasaan, dulu penguasa terletak pada militer power, tetapi sekarang bergeser ke pemilik modal.
"Seseorang boleh menjadi penguasa, akan tetapi ingat, di belakang penguasa ada pengusaha," katanya.