REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Tiga ekor gajah dilibatkan menjadi pengibar bendera merah-putih di lapangan upacara Kantor Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Riau, Kamis (17/8/2023). Ketiga ekor gajah Sumatera jinak tersebut antara lain, dua ekor betina dan satunya jantan berusia antara 25 hingga 30 tahun.
Kepala Bidang Tata Usaha, BBKSDA Riau, Hartono, mengatakan pihaknya sudah merencanakan melibatkan tiga ekor gajah untuk pengibaran bendera di HUT kemerdekaan RI ke-78 ini. "Tujuannya sebagai sarana edukasi, sosialisasi kepada masyarakat bahwa gajah yang selama ini mungkin dianggap sebagai hama merupakan hewan yang dilindungi," kata Hartono.
Sebelum diikutkan pengibaran bendera, tiga ekor gajah tersebut terlebih dahulu dilatih untuk melaksanakan upacara kemerdekaan Republik Indonesia. Proses pelatihan gajah tersebut membutuhkan waktu setengah hari.
Tiga ekor gajah tersebut diketahui bernama Vera, Bankin dan Indah. Pemasangan bendera sendiri dilakukan tiga petugas BKSDA Riau. Selanjutnya gajah Vera menarik tali agar bendera naik seiring lagu Indonesia Raya berkumandang. Setelah bendera merah putih sampai dipuncak tiang, lalu tiga ekor gajah memberikan penghormatan kepada sang saka merah putih.
Gajah sumatra arau Elephas maximus sumatranus adalah subspesies dari gajah asia yang hanya berhabitat di Pulau Sumatra. Gajah sumatra berpostur lebih kecil daripada subspesies gajah india. Populasinya semakin menurun dan menjadi spesies yang sangat terancam.
Sekitar 2.000 sampai 2.700 ekor gajah sumatra yang tersisa di alam liar berdasarkan survei pada tahun 2000. Sebanyak 65 persen populasi gajah sumatra lenyap akibat dibunuh manusia, dan 30 persen kemungkinan dibunuh dengan cara diracuni oleh manusia.
Sekitar 83 persen habitat gajah sumatra telah menjadi wilayah perkebunan akibat perambahan yang agresif. Gajah sumatra merupakan mamalia terbesar di Indonesia, beratnya mencapai 6 ton dan tumbuh setinggi 3,5 meter pada bahu.