REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR— Para pelaku usaha mikro dan usaha kecil (UMK) mengikuti pembinaan dengan fokus pada pengembangan ekspor dalam Program Inkubasi Usaha Pandu Gedor Ekspor yang menjadi inkubasi pengembangan UMK.
Department Head TJSL Pelindo, Febrianto Zenny menjelaskan, Program Inkubasi Usaha Pandu Gedor Ekspor merupakan program kolaborasi antara Pelindo dan PT Sarinah (Persero).
Tujuannya adalah mendorong para pelaku UMK agar bisa ‘naik kelas’, dengan meningkatkan brand image/awareness serta menjangkau pasar yang lebih luas.
“Di sisi lain, kegiatan ini menjadi wujud nyata Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo. Kami berupaya menciptakan nilai kompetitif Pelindo sebagai BUMN, sekaligus memajukan kondisi ekonomi di sekitar perusahaan khususnya UMK agar berorientasi ekspor,” katanya, saat menghadiri kegiatan Program Inkubasi Usaha Pandu Gedor Ekspor tahap (batch) kedua, di Kuta, Bali dalam keterangannya, Selasa (15/8/2023).
Dia menegaskan komitmen Pelindo untuk bersama-sama memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi UMK Indonesia. Sejauh ini, pengembangan UMK sudah dilakukan melalui beberapa kegiatan, seperti memfasilitasi keikutsertaan di pameran berskala nasional dan internasional, menyelenggarakan pelatihan dan mendaftarkan sertifikasi, serta pemberian bantuan untuk peningkatan kapasitas usaha.
Sebanyak 50 pelaku UMK yang telah melewati proses kurasi, hadir mengikuti berbagai program pelatihan, sertifikasi usaha, serta penilaian untuk pengembangan usahanya.
Dijelaskan, Program Inkubasi Usaha Pandu Gedor Ekspor yang dimulai hari ini di Bali merupakan pelaksanaan program Batch kedua. Batch pertama program ini sudah dilaksanakan di Jakarta, dengan menyertakan 50 UMK dari seluruh Indonesia.
“Batch kedua ini diikuti para pelaku UMK dari seluruh Indonesia. Animo UMK untuk ikut di batch kedua ini sangat besar. Ketika diumumkan, sedikitnya terdapat 300 UMK yang mendaftar,” kata dia.
Dari ratusan pelaku UMK yang mendaftar, lanjutnya, Pelindo dan PT Sarinah melakukan kurasi bersama berdasarkan jenis usaha, cakupan usaha serta keberlanjutan usaha. Hasilnya, terpilih 50 UMK yang ikut program tahap kedua ini.
Baca juga: Ketika Berada di Bumi, Apakah Hawa Sudah Berhijab? Ini Penjelasan Pakar
Selama tiga hari, para pelaku UMK akan mendapatkan pembinaan langsung, untuk kemudian difasilitasi dalam acara pameran, training/sertifikasi, dan pemberian hibah untuk pengembangan usaha.
Direktur Pengembangan Bisnis dan Ritel PT Sarinah, Selfie Dewiyanti menyatakan UMKM diberikan kesempatan berharga untuk mendapatkan bimbingan langsung dari narasumber dan praktisi yang inspiratif dan kompeten dalam industri.
Program Inkubasi Usaha Pandu Gedor Ekspor Batch 1 sebelumnya digelar di Jakarta pada April 2023. Program tersebut berhasil menjaring 300 UMK. Dari jumlah itu, kemudian terpilih sebanyak 50 UMK unggulan yang mengikuti pelatihan secara langsung (offline) di Gedung Sarinah, Jakarta.
Setelah ikut dalam pelatihan langsung, penyelenggara program tahap pertama kembali melakukan seleksi, yang memunculkan 5 pelaku UMK Champion. Kelima UMK Champion itu adalah Baline Chocolate, Agradaya, Epeni Galery, Sundanika Coffee, dan Nadha Jabu Etnik.
Kelima UMK Champion tersebut sukses menghadirkan produk-produk unggulannya di gerai ritel offline, distribusi, bisnis digital, gerai bandara, layanan duty-free yang dikelola PT Sarinah dan bahkan memiliki gerai khusus di Sarinah Department Store Jakarta,