Senin 14 Aug 2023 15:26 WIB

Ekonom: PSN di Air Bangis Bagus untuk Tingkatkan Perekonomian Sumbar

Pemerintah harus kerja sama dengan perusahaan kompeten untuk kelola PSN Air Bangis.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Fuji Pratiwi
Ribuan warga Nagari Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, yang melakukan demonstrasi di depan Kantor Gubernur Sumbar sejak Senin (31/7/2023) sampai Jumat (4/8/2033).
Foto: Republika/Febrian Fachri
Ribuan warga Nagari Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, yang melakukan demonstrasi di depan Kantor Gubernur Sumbar sejak Senin (31/7/2023) sampai Jumat (4/8/2033).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ekonom Universitas Negeri Padang (UNP), Doni Satria, menilai proyek strategis nasional (PSN) yang rencananya akan dibangun di Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatra Barat, terlalu bagus bila berhasil diwujudkan.

Menurut Doni, bila terwujud, PSN di Air Bangis akan berdampak besar bagi perekonomian masyarakat Sumatra Barat. "Kalau dibuat sangat baik untuk ekonomi Sumatra Barat, tapi itu terlalu bagus untuk bisa terjadi dalam waktu dekat," kata Doni, Senin (14/8/2023).

Baca Juga

Doni menyebut, PSN di Air Bangis akan berupa kilang minyak, bandara baru, properti dan infrastruktur pendukung lainnya. Di mana bila proyek ini berjalan sesuai rencana, akan mampu menghasilkan Rp 10 triliun per tahun. Angka ini dinilai Doni akan luar biasa buat investasi di Sumbar.

Doni menyarankan supaya pemerintah bekerja sama dengan perusahaan yang berkompeten untuk mengelola PSN di Air Bangis tersebut, terutama dalam menggarap kilang minyak. "Harusnya ini dikelola oleh perusahaan besar yang kompeten terutama yang bagus dalam mengelola kilang minyak," ujar Doni.

Doni menyayangkan rencana PSN di Air Bangis ini justru menimbulkan sengketa agraria dengan masyarakat setempat. Harusnya, menurut Doni, pemerintah lebih dulu menyelesaikan persoalan agraria dengan masyarakat sebelum bicara PSN. Karena masyarakat tidak akan menghalangi PSN bila hak-haknya dipenuhi pemerintah.

"Jadi, harus dibuktikan dulu dibangun baru bicara PSN. Ini belum apa-apa justru terjadi konflik agraria," kata Doni menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement