REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023 sebesar 5,17 persen dinilai sangat positif di tengah gejolak perekonomian global. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kontribusi sektor konsumsi dan daya beli masyarakat mengalami peningkatan yang sangat signifikan di saat momen Ramadan dan Lebaran lalu.
Potensi daya beli dan konsumsi masyarakat yang meningkat ini, tak terlepas dari pergerakan industri segmen UMKM berbagai daerah, yang mampu tumbuh positif. Demi memperluas jangkauan UMKM sektor pangan, Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (Inkowapi) beserta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama-sama menggelorakan Posko Pangan seluruh daerah.
Ketua Umum Inkowapi, Sharmila Yahya, mengatakan sebanyak 44 posko pangan yang tersebar di Jakarta Pusat, serentak diresmikan secara nasional melalui dukungan konkret kewirausahaan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
“Hadirnya posko pangan mampu mengoptimalkan daya beli masyarakat dan dapat mendorong peningkatan ekonomi daerah. Diresmikannya posko pangan serentak nasional ini merupakan bagian dari kontribusi UMKM sektor pangan dalam meningkatkan kewirausahaan pelaku usaha di daerah dalam skala masyarakat di daerah," ujarnya, Selasa (8/8/2023).
Menurutnya upaya sinergi dan kolaborasi dalam posko pangan ini juga menjadi bagian dari kontribusi menjaga stabilitas pangan dan laju inflasi daerah. Di samping itu, turut serta membangkitkan potensi UMKM dalam menjaga ketersediaan pangan dan mewujudkan sembako murah bagi masyarakat.
Sementara itu Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan menambahkan upaya posko pangan yang diinisiasi Sahabat Usaha Rakyat sejalan dengan langkah pemerintah dalam menjaga ketersediaan kebutuhan bahan pangan dan menjaga laju inflasi daerah, termasuk di tengah ancaman kekeringan berkepanjangan akibat El Nino.
"Diharapkan posko pangan setiap daerah dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau," ucapnya.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, menyambut baik hadirnya posko pangan yang langsung menyentuh lapisan masyarakat, baik di kelurahan, desa maupun kota dan kabupaten, dalam menjaga stabilitas bahan pokok.
"Posko pangan yang hadir tingkat satu desa satu warung posko pangan menjadi wujud ekonomi kemasyarakatan dalam menjaga kestabilan harga," ucapnya.
Ke depan kolaborasi semua pihak dapat memperluas dan melebarkan peran aktif warung-warung posko pangan dalam menjaga pasokan bahan pokok. Terlebih lagi, keikutsertaan para perempuan dalam mengelola posko pangan ini dapat menjadi peran pemberdayaan yang signifikan meningkatkan perekonomian secara nasional.