Senin 07 Aug 2023 11:38 WIB

Karawang Lakukan Perluasan Areal Tanam Baru Antisipasi Dampak El Nino

Dinas Pertanian Karawang mendeteksi banyak lahan kosong potensial di pinggir sungai.

Foto udara petani mengoperasikan mesin pemotong padi saat panen raya petani milenial di areal persawahan Desa Gembongan, Banyusari, Karawang, Jawa Barat, Senin (15/11/2021). Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersinergi dengan Bank BJB menyediakan akses permodalan petani milenial berupa penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui skema kemitraan guna mengembangkan wirausaha muda pertanian di Jawa Barat.
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Foto udara petani mengoperasikan mesin pemotong padi saat panen raya petani milenial di areal persawahan Desa Gembongan, Banyusari, Karawang, Jawa Barat, Senin (15/11/2021). Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersinergi dengan Bank BJB menyediakan akses permodalan petani milenial berupa penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui skema kemitraan guna mengembangkan wirausaha muda pertanian di Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, melakukan perluasan areal tanam baru untuk menjaga produktivitas padi di tengah ancaman kemarau panjang. Wilayah ini terancam kemarau sebagai dampak dari fenomena El Nino terhadap sektor pertanian.

"Ada banyak potensi untuk melakukan perluasan areal tanam baru. Jadi itu harus dilakukan, agar produksi padi tetap terjaga di musim kemarau ini," kata Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, Nani Dwiastuti, di Karawang, Senin (7/8/2023).

Baca Juga

Ia mengaku tengah melakukan peninjauan ke sejumlah daerah di sekitar Karawang terkait dengan perluasan areal tanam baru. Untuk sementara ini diketahui kalau potensi dilakukannya perluasan areal tanam baru cukup potensial. Seperti di Kecamatan Tempuran, perluasan areal tanam baru bisa dilakukan di atas lahan seluas sekitar 17 hektare.

Kemudian di Kecamatan Majalaya ditemukan adanya pemanfaatan lahan kosong yang ditanami padi seluas sekitar 5 hektare. "Sasaran perluasan areal tanam baru ini di antaranya pemanfaatan lahan yang berada di tepi sungai atau saluran irigasi," kata Nani.

Menurut dia, lahan kosong yang berada di tepi sungai atau saluran irigasi tersebar di hampir seluruh kecamatan. Sehingga perluasan areal tanam baru tersebut cukup potensial.

"Jadi pada tahun ini, produksi padi yang dihasilkan dari lahan-lahan yang ada di tepian sungai akan dicatat sebagai capaian produksi padi," katanya.

Selain lahan kosong di tepian sungai atau saluran irigasi, perluasan areal taman baru juga bisa dilakukan dengan pemanfaatan lahan eks pabrik Timor di wilayah Cikampek.

Sementara itu, dalam mengantisipasi dampak El Nino, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang melakukan sejumlah langkah. Selain melakukan perluasan areal tanam baru, juga dilakukan gerakan percepatan masa tanam, peningkatan indek pertanaman, mekanisasi, serta optimalisasi pompa dan embung.

Upaya antisipasi lain yang dilakukan ialah menggunakan varietas padi unggul yang tahan terhadap kondisi kering. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang telah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat untuk menanam varietas padi unggul di atas lahan sekitar 1.000 hektare. 

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement