Kamis 03 Aug 2023 14:17 WIB

Kepala BNPB Serahkan Bantuan Beras Hingga Motor ke Papua Tengah

BNPB selama masa tanggap darurat akan membantu baik logistiknya maupun pengangkutan.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Gita Amanda
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dan Menko PMK Muhadjir Effendy dikabarkan tiba di Timika, Rabu (2/8/2023) kemarin. (ilustrasi).
Foto: Republika/Alfian
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dan Menko PMK Muhadjir Effendy dikabarkan tiba di Timika, Rabu (2/8/2023) kemarin. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA --  Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dan Menko PMK Muhadjir Effendy dikabarkan tiba di Timika, Rabu (2/8/2023) kemarin. Keduanya, menyerahkan bantuan logistik dan peralatan warga terdampak kekeringan dan cuaca ekstrem di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, kepada perwakilan.

Menurut Suharyanto, bantuan dari pemerintah pusat akan diterbangkan menuju Distrik Agandugume menggunakan pesawat Cessna 208 Caravan dengan daya angkut hingga 900 kilogram. Pemilihan Agandugume, kata dia, karena menjadi lokasi terdekat dengan wilayah terdampak paling parah.

“Karena (Distrik Agandugume) itu yang lebih dekat. Walaupun setiap hari hanya bisa satu sortie (penerbangan) tergantung cuaca. Dan itu sekali angkut ada 900 kilogram,” jelas Suharyanto dalam keterangannya, dikutip di Jakarta, Kamis (3/8/2023). 

Adapun rincian bantuan logistik yang diserahkan itu berupa beras 50 ton, makanan siap saji 10 ribu pouch, rendang kemasan 3.000 pouch, susu protein 3.000 pouch dan sembako 3.000 paket. Kemudian untuk peralatan meliputi tenda gulung 2.000 buah, selimut 10 ribu buah, matras 2.000 buah, kasur lipat 2.000 buah, pakaian anak 2.000 buah, pakaian dewasa 2.000 buah, tenda pengungsi 4 unit, genset listrik 20 unit dan motor trail 3 unit.

Lebih lanjut, Suharyanto mengatakan, BNPB akan terus berkomitmen untuk membantu warga terdampak, baik dari logistik dan peralatan hingga pendistribusiannya. Melalui dukungan tersebut, Kepala BNPB meyakinkan kepada masyarakat yang terdampak seluruh kebutuhan logistik akan dipenuhi.

“Dukungan Ini akan dilakukan terus menerus. BNPB selama masa tanggap darurat ini akan membantu baik logistiknya maupun pengangkutannya,” kata Suharyanto.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, memastikan kondisi di dua distrik di Kabupaten Puncak, Papua Tengah karena kekeringan dan cuaca dingin ekstrem sejak Juni lalu. Akibatnya, kata dia, masyarakat gagal panen dan tidak memiliki makanan untuk dikonsumsi dalam waktu lama.

“Yang terjadi adalah kekeringan akibat cuaca ekstrim dingin, yang mengakibatkan masyarakat gagal panen, dan tidak ada stok makanan cadangan karena akses yang sulit,” kata Abdul saat dikonfirmasi Republika di Jakarta, Kamis (3/8/2023). 

Ditanya korban meninggal akibat kelaparan di dua distrik tersebut, dia meminta awak media untuk menunggu. Menurutnya, pemerintah masih menunggu data puskesmas setempat soal penyebab kematian enam korban jiwa, saat bencana kelaparan berlangsung di Papua Tengah itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement