Kamis 03 Aug 2023 06:40 WIB

BPBD Jawa Tengah Mulai Distribusikan Air ke Wilayah Terdampak Kekeringan

BPBD Jawa Tengah sudah mendistribusikan 3,5 juta liter air ke wilayah terdampak.

Warga membawa air bersih yang didistribuskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Foto: ANTARA FOTO/Seno
Warga membawa air bersih yang didistribuskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah menyalurkan bantuan berupa air bersih ke beberapa daerah yang terdampak musim kemarau pada tahun 2023. “Hingga saat ini telah dilakukan pengiriman sebanyak 709 tangki air bersih atau setara 3,5 juta liter air bersih ke desa terdampak kemarau,” kata Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jateng Dikki Rulli Perkasa di Semarang, Kamis (3/8/2023).

Ia mengungkapkan, BPBD Jateng mencatat hingga awal Agustus 2023 terdapat 114 desa yang tersebar di 18 kabupaten/kota mengalami krisis air bersih terdampak musim kemarau. Pada musim kemarau tahun ini, lanjut dia, BPBD Jateng mewaspadai tujuh desa dengan tingkat kerawanan kekeringan tinggi, sehingga memerlukan penanganan khusus.

Baca Juga

Enam desa berada di Kabupaten Boyolali yakni Desa Kedungmulyo, Desa Wonoharjo, Desa Ngaren, Desa Kalimati, Desa Sumbeng, dan Desa Cerme, sedangkan satu lagi di Kabupaten Demak yaitu Desa Sukorejo.

“Ada tujuh desa yang merupakan rawan tinggi dan juga ada 2.500-an desa itu rawan sedang. Nah inilah peta-peta, pola-pola yang sudah kita lihat. Kalau melihat dari gambarnya sebenarnya banyak di sisi utara, tapi sisi selatan juga ada terutama di daerah apa namanya itu sisi barat Jateng,” ujarnya.

BPBD Jateng mengimbau masyarakat agar segera menghubungi pihak terkait jika terjadi krisis air bersih di daerahnya masing-masing. “Dengan demikian bisa segera ditindaklanjuti sehingga dampak tidak meluas,” katanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan fenomena El Nino akan menerjang Indonesia pada tahun ini yang berdampak musim kemarau menjadi berkepanjangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement