Kamis 27 Jul 2023 07:58 WIB

Soal Pilihan Capres, Wapres Ma'ruf: Pilih yang Terbaik Menurut Hatimu

Wapres berpesan seluruh umat saling menghargai perbedaan pilihan politik.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus raharjo
Wakil Presiden Maruf Amin.
Foto: BPMI Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin berpesan agar memilih pasangan calon presiden maupun calon wakil presiden di Pemilihan Presiden 2024 mendatang yang terbaik. Terbaik menurut Kiai Ma'ruf adalah yang sesuai hati nurani masing-masing.

"Nanti kalau sudah muncul calonnya, nah pilih yang terbaik ya. Terbaik menurut siapa? Ya menurut masing-masing kita ya. Caranya bagaimana? Minta fatwa pada hatimu, hati nuranimu itu lho siapa yang terbaik itu, itu saya kira," ujar Kiai Ma'ruf saat menghadiri Tasyakur Milad ke-48 Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Gedung Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (26/7/2023) malam.

Baca Juga

Namun demikian, hingga saat ini kata Wapres, belum ada satu pun pasangan calon yang sudah pasti karena belum didaftarkan resmi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Karena itu, calon yang ada saat ini baru sebatas kandidat.

"Ini baru bakal calon. Calonnya sendiri belum ada. Jadi kita (kalau) ditanya bagaimana soal anu (capres-cawapres), saya kira kita tunggu saja. Urusan calon itu urusan partai politik dan gabungan partai politik, itu urusan calon," ujarnya.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini juga berpesan kepada umat agar saling menghargai perbedaan pilihan politik di Pilpres. Menurutnya, jangan sampai perbedaan membuat umat terpecah.

"Pemilihan umum saya sering katakan supaya kita menjaga, mengawal, jangan sampai perbedaan partai, perbedaan capres itu membuat kita (terpecah), apalagi sesama Majelis Ulama. Ini saya kira tidak boleh," ujarnya.

Ma'ruf pun menggunakan istilah yang ada dalam surat Al Kafirun dalam menyikapi perbedaan tersebut. Menurutnya, adanya ayat Lakum dinukum waliyadin yang artinya 'Bagimu Agamamu, Bagiku Agamaku' sebagai prinsip toleransi juga bisa disesuaikan dengan pilihan politik.

"Sering saya katakan, ya sudah kita menggunakan kaidah lakum capresukum wa lana capresuna, bagimu capresmu bagiku capresku. Lakum partaiyukum wa lana partaiyuna. Kalau kita dengan agama sudah bisa begitu. Apalagi soal capres, lakum capresukum wa lana capresuna," ujarnya.

"Saya kira kalau begitu sudah insyallah, kita akan melalui insya Allah pemilihan umum yang akan datang (dengan damai), pemilihan presiden, wakil presiden, walaupun sampai sekarang calonnya belum ada," tutur Wapres menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement