Selasa 25 Jul 2023 23:38 WIB

Petani dan Penyuluh Subang Antusias Ikuti Bimtek Pemupukan Berimbang

Bimtek bertajuk 'Pemupukan Berimbang' dihadiri 100 peserta

Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) bertujuan meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh Wilayah Koordinasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Kamis (20/7).
Foto: dok Kementan
Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) bertujuan meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh Wilayah Koordinasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Kamis (20/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) bertujuan meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh Wilayah Koordinasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Kamis (20/7). 

Bimtek bertajuk 'Pemupukan Berimbang' dihadiri 100 peserta terselenggara atas kolaborasi Polbangtan Bogor bekerjasama dengan Anggota Komisi IV DPR RI Sutrisno.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meyakini bahwa pengembangan SDM pertanian melalui Bimtek bimbingan teknis merupakan kunci keberhasilan bagi kemajuan pertanian berkelanjutan Indonesia.

“Penyuluh dan petani adalah kopasus dari Kementan. Peningkatan SDM pertanian profesional harus dilaksanakan melalui pendidikan, pelatihan vokasi maupun sertifikasi profesi,” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyatakan Bimtek bagi petani dan penyuluh, cara untuk memperbaharui pengetahuan dan meningkatkan kapasitas secara berkesinambungan, sejalan dengan arahan Mentan Syahrul.

Sementara Direktur Polbangtan Bogor, Syaifuddin Anwar mengatakan salah satu program utama Kementan adalah peningkatan kapasitas petani dan penyuluh melalui kegiatan Bimtek terkait inovasi pertanian, guna mendukung peningkatan produktivitas tanaman berkelanjutan.

“Petani dan penyuluh harus berperan sebagai penggerak dan pelopor yang inovatif melalui pemanfaatan teknologi tepat guna di bidang pertanian," katanya.

Salah satu prioritas Kementan, kata Syaifuddin Anwar, yaitu melaksanakan diseminasi serta bimbingan teknis terkait pemupukan berimbang untuk peningkatan produktivitas tanah dan tanaman berkelanjutan” ujar Syaifuddin.

Hal senada dikemukakan Anggota Komisi IV DPR RI, Sutrisno bahwa ke depan pertanian harus dilaksanakan secara maju dan modern dengan pemupukan yang berimbang. 

"Pemakaian pupuk perlu disesuaikan kebutuhan tanaman dan kondisi tanah. Hal ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian dan peningkatan pendapatan usaha tani," katanya.

Sutrisno menambahkan, kerjasama BPPSDMP dan Komisi IV DPR RI dalam rangka peningkatan kapasitas petani dan penyuluh sehingga SDM pertanian berorientasi pada hasil yang berkelanjutan.

Kementan secara intensif melaksanakan pelatihan teknis mendukung implementasi kebijakan 'pemupukan berimbang' untuk mewujudkan tantangan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia pada 2024.

Pencapaian target tersebut merupakan langkah strategis guna mewujudkan pertanian berkelanjutan dengan penggunaan pupuk yang tepat guna, tepat sasaran, waktu, lokasi dan jenis mendukung optimasi produktivitas pertanian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement