REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pengawal Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pengancaman kepada para pewarta dan fotografer di Kejaksaan Agung (Kejakgung). Pengancaman berupa ucapan penembakan itu terjadi setelah para pewarta dan fotografer saling adu desak saat mengawal Ketua Umum Partai Golkar itu menuju mobil usai diperiksa oleh tim penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) terkait korupsi pemberian izin ekspor minyak mentah kelapa sawit (CPO), Senin (24/7/2023).
Airlangga diperiksa selama 12 jam sejak pukul sembilan pagi di Gedung Pidana. Sekitar pukul sembilan malam, Airlangga baru kelar dari pemeriksaan sebagai saksi.
Usai diperiksa, Airlangga bersama-sama pejabat di Pidsus-Kejakgung sempat melakukan konpers di pelataran Gedung Pidsus. Sesi konpers pertama, diperuntukan untuk Airlangga, tapi tak lama.
Karena Airlangga, tak bersedia melakukan sesi tanya jawab dengan ratusan pewarta yang sudah menunggunya sejak pagi.
Airlangga hanya menyampaikan tiga kalimat kepada wartawan. “Saya hari ini hadir untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan penyidik. Ada 46 pertanyaan. Dan saya sudah menjawab dengan sebaik-baiknya,” kata Airlangga.
Usai pernyataan tersebut, Airlangga pun memutuskan menutup konferensi pers sesi pertama tanpa ada sesi tanya jawab untuk wartawan. Airlangga, langsung pergi menuju mobil Land Cruider B 2585 SJI yang sudah menunggunya untuk pulang.
Karena tak ada sesi tanya jawab...