Rabu 19 Jul 2023 01:30 WIB

Pemkot Pekalongan Sebut Tiga Investor Tanamkan Investasi Rp 75 Miliar

Investasi itu diharap menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi.

McDonald’s Indonesia (iustrasi).
Foto: dok. McDonald’s Indonesia
McDonald’s Indonesia (iustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyebutkan tiga investor yaitu dua bidang jasa perhotelan dan satu industri makanan siap menanamkan investasi senilai Rp 75 miliar di daerah itu.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Pekalongan Beno Hertriono di Pekalongan, Selasa (18/7/2023), mengatakan, pihaknya terus mendorong agar usaha penanaman modal dari ketiga investor tersebut bisa beroperasi pada tahun ini. "Nilai investasi yang ditanamkan investor untuk membangun Amaris Hotel dan Aston Hotel direncanakan sekitar Rp 50 miliar dan Mc Donald's Rp 25 miliar," kata Beno.

Baca Juga

Menurut dia, meski luas wilayah Kota Pekalongan yang cukup terbatas, tapi pertumbuhan kegiatan perdagangan, perindustrian, dan kebudayaan kini semakin pesat sehingga wilayah ini sebagai tempat tujuan berinvestasi.

"Sebelumnya, pengelola Aston Hotel sudah mengajukan izin mendirikan bangunan sehingga kami dorong perusahaan ini bisa beroperasi pada tahun ini," kata dia.

Beno mengatakan saat ini progres di lapangan, tahapan pembangunan Aston Hotel tersebut sudah masuk tahap akhir (finishing) sehingga ditargetkan Oktober 2023 sudah bisa beroperasi. Kemudian, kata dia, untuk Amaris Hotel yang berlokasi di Jalan Sutomo kini sudah dalam proses mengajukan perizinan dan analisa dampak lingkungan (amdal) serta upaya pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup.

"Adapun, untuk sektor industri makanan Mc Donald's saat ini sudah proses untuk pembangunan fisik perizinan bangunan gedung," kata Beno.

Ia berharap setelah tiga usaha penanaman modal berskala besar ini rampung pembangunan fisiknya dapat menciptakan lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran terbuka sekaligus menumbuhkan perekonomian masyarakat di daerah.

"Setelah usaha tiga perusahaan ini bisa beroperasi maka paling tidak masyarakat lokal maupun pengunjung atau wisatawan bisa mencari beragam penginapan yang nyaman dan kuliner di daerah ini," katanya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement