Selasa 18 Jul 2023 12:40 WIB

Surya Paloh Temui Jokowi di Istana, Dua Menteri Nasdem Enggan Komentari

Surya Paloh menemui Jokowi pada Senin sore seusai pelantikan menkominfo baru.

Rep: Dessy Suciati Saputri, Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Surya pada Senin (17/7/2023) sore menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta. (ilustrasi)
Foto:

Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai hubungan Jokowi dan Nasdem sudah berakhir dengan dipilihnya Ketum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi menggantikan Johnny G Plate sebagai menkominfo. Pada reshuffle kali ini, Jokowi tidak mengisi kursi menkominfo yang sebelumnya dari Partai Nasdem itu dengan anak buah Surya Paloh kembali.

"Soal tidak diganti semua menteri Nasdem, yang diganti hanya yang kena kasus korupsi ya tentu mereka sama-sama tahu, saling paham begitu, bahwa sejatinya hubungan Nasdem dan Jokowi sudah cerai," ujar Ujang dalam keterangannya kepada Republika, Senin (17/7/2023).

Namun demikian, Ujang meyakini Jokowi tetap rasional untuk tidak mendepak menteri dari Partai Nasdem lainnya saat ini. Hal ini karena bagian strategi Jokowi untuk mendapat dukungan publik.

Sebab, jika Jokowi mengganti Menteri Nasdem yang lain, itu menunjukkan kecurigaan publik tentang hubungan Jokowi dan Nasdem merenggang karena Surya Paloh dkk mendukung Anies Baswedan.

"Karena me-reshuffle menteri Nasdem yang lain, publik akan menuduh Jokowi tidak benar tidak adil. Kok menteri Nasdem yang tidak masalah kok di-reshuffle. Berarti benar dong selama ini tuduhan bahwa Nasdem mendukung Anies itu adalah tidak disukai pemerintah," ujarnya. 

Kondisi ini, kata Ujang, bisa berdampak naiknya elektabilitas Nasdem yang dianggap terzalimi karena didepak dari pemerintahan. Sedangkan, citra Jokowi akan jelek di mata masyarakat. 

Oleh karena itu, Ujang menilai Jokowi sangat paham kenapa tidak me-reshuffle dua menteri Nasdem lain yang tidak terkena kasus.

"Saya melihatnya Jokowi kenapa menteri tidak diganti semua, hal ini juga bagian strategi jokowi juga agar Nasdem tidak melejit karena dianggap terzalimi dan justru kalau di-reshuffle semua akan merugikan Jokowi. Jokowi akan dituduh tidak bagus, tidak adil dalam konteks me-reshuffle ," ujarnya.

 

photo
Reshuffle Kabinet Indonesia Maju. - (Infografis Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement